FF Ubaya Adakan Kuliah Tamu, Bahas Pengobatan Pasien Gagal Jantung laurentiusivan November 20, 2023

FF Ubaya Adakan Kuliah Tamu, Bahas Pengobatan Pasien Gagal Jantung

Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)

           Tak hanya menyuguhkan teori, Fakultas Farmasi Universitas Surabaya (FF Ubaya) juga menyelenggarakan Kuliah Tamu sekaligus pemaparan hasil dari studi kasus bertajuk “Tata Laksana Pasien Gagal Jantung sebagai Upaya Optimalisasi Pengobatan Pasien”. Kuliah Tamu dilaksanakan pada Sabtu, 18 November 2023 yang bertujuan untuk membuka wawasan mahasiswa terkait penanganan pasien dengan penyakit gagal jantung. Menghadirkan Apt. Tuty Sriwahyuni, M.Farm-klin, selaku Spesialis Farmasi di Rumah Sakit Siloam Banten, sebagai narasumber, puluhan mahasiswa FF Ubaya meramaikan kelas ini. Dilaksanakan secara luring, Kuliah Tamu bertempatan  di Gedung BB lantai 2, kampus II Ubaya, Tenggilis.

         Tuty membuka materi dengan memaparkan bahwa penderita gagal jantung di Indonesia semakin meningkat di setiap tahunnya. “Prevalensi angka penderita penyakit jantung di Indonesia semakin naik, khususnya di kalangan orang tua dan perokok,” ujarnya. Selain itu, pola hidup sehari-hari juga memengaruhi risiko gagal jantung. “Faktor lain yang menyebabkan pasien terkena gagal jantung adalah umur, keturunan dari keluarga, tekanan darah tinggi, obesitas, stres, dan lain-lain,” jelas Tuty. Melihat faktor pemicu gagal jantung begitu erat dengan pola makan, Tuty mengingatkan pula untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi. “Kita sering lupa untuk memperhatikan makanan yang dikonsumsi, seperti mengandung lemak berlebih” ungkap Tuty.  

Sehubungan dengan jumlah penderita penyakit gagal jantung yang meningkat di setiap tahun, Tuty turut menyinggung perilaku pasien yang beragam. Perilaku tersebut bisa berupa sulitnya pasien untuk mengonsumsi obatnya. Bahkan, tak jarang beberapa pasien menolak maupun tidak mau mengonsumsinya. “Tugas seorang apoteker adalah meyakinkan pasien agar mau meminum obatnya” papar Tuty. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan pendekatan personal yang diberikan apoteker kepada pasien bahkan keluarganya. “Pendekatan personal dalam penanganan pasien gagal jantung terbukti dapat menurunkan resiko kematian hingga 25 persen,” tutup Tuty.(re5,mon/vj)