Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)
Pada tanggal 3-5 November 2023, Program Studi Informatika Fakultas Teknik Universitas Surabaya (IF Ubaya) mengadakan Informatics Creative Festival (ICF). Dilaksanakan secara luring di V-Junction Lantai 3, Mall Ciputra World, Surabaya, ICF menghadirkan berbagai macam acara, seperti perlombaan, seminar, dan pameran proyek-proyek mahasiswa Ubaya. Acara ini sendiri bertujuan untuk memamerkan karya-karya milik mahasiswa IF Ubaya sekaligus memberikan pemaparan materi melalui seminar. Dihadiri setidaknya puluhan peserta dari kalangan umum, ICF juga mendatangkan Lisana, Ph.D., selaku Dosen IF Ubaya dan Ahmad Hilmy, selaku Data Scientist di Patria & Co.
Lisana, selaku pembawa materi untuk seminar pertama, membahas terkait “User Interface/User Experience (UI/UX) in Digital Product“. UX berfokus terhadap user dengan digital device yang biasanya dapat dilihat oleh mata. “Keduanya sebenarnya saling berkaitan, tanpa UI yang bagus tidak akan ada UX yang bagus,” papar Lisana. Beralih pada topik untuk seminar kedua mengenai “Navigating the Data Jungle“, Hilmy membuka acara dengan membahas tentang data. “Di era digitalisasi saat ini membuat data ada di sekitar kita, bahkan di genggaman tangan alias handphone” ujar Hilmy. Hanya dengan melihat di Indonesia, data-data yang bertebaran jumlahnya tidak terbayangkan. Misalnya, dari penggunaan media sosial, e-commerce, atau situs nonton online yang dapat merekomendasikan berbagai hal kepada khalayak umum atau penggunanya. “Rekomendasi-rekomendasi tersebut adalah hasil kerja yang dilakukan oleh seorang data analyst dan scientist,” papar Hilmy.
Lebih mendalam menjelaskan mengenai data, Hilmy menyebutkan pilar-pilar dalam data. “Data science memiliki dua pilar yang masing-masing memiliki tiga komponen, pertama berupa computer science, math and statistic, dan domain/business knowledge; serta yang kedua berupa intelligence artificielle, machine learning, dan deep learning,” jelas Hilmy. Komponen-komponen pembentuk pilar seorang data scientist adalah perangkat yang banyak digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari. “Berdasarkan hal tersebut, kesempatan dan peluang kerja sebagai seorang data analyst dan scientist memiliki karir yang menjanjikan di masa yang akan mendatang,” kata Hilmy.
Pemaparan materi dari narasumber menghadirkan antusiasme peserta, salah satunya yang merupakan mahasiswa IF Ubaya. “Bagaimana pengumpulan data yang diambil agar tahu user merasa kebingungan atau tidak terhadap UI yang sudah dibuat?” tanya mahasiswa tersebut. Menanggapi hal tersebut, Lisana mengungkapkan bahwa tidak hanya sekadar prototipe sederhana saja yang perlu dibuat, tetapi perancang juga perlu melakukan tes atau uji coba pada UI. “Tidak hanya dipahami, tetapi dalami lagi apa saja hal-hal yang perlu dikoreksi dari hasil uji coba tersebut, sehingga hasil UI yang dibuat menjadi lebih bagus,” tutup Lisana.(rmon,re4,nj/jel)