Farmasi Ubaya Bahas Seksualitas dan Isu Gender Pada Gen Z laurentiusivan August 25, 2023

Farmasi Ubaya Bahas Seksualitas dan Isu Gender Pada Gen Z

Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)

 

Jumat, 25 Agustus 2023, Fakultas Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya) melalui Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) Narcotics & Sexs Education Club dan Divisi Penalaran Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menyelenggarakan sebuah talkshow bertajuk “Gen Z, Sexual, and Gender Issue”. Tujuan diselenggarakannya talkshow ini yaitu melakukan diskusi lebih lanjut terkait seksualitas dan isu gender yang terjadi pada generasi Z. Dr. Mary Philia Elisabeth, M.Psi., Psikolog., selaku Dosen Fakultas Psikologi Ubaya hadir sebagai narasumber dalam talkshow ini. Diselenggarakan secara online melalui media Zoom, talkshow dihadiri oleh ratusan peserta dari kalangan Ubaya dan non Ubaya.

Apt. I Gede Ari Sumartha, S.Farm., M.Farm., selaku Koordinator Kemahasiswaan Fakultas Farmasi Ubaya hadir menyampaikan sambutannya dalam talkshow ini. “Salah satunya yang cukup banyak diabaikan adalah pengaruh ilmu terapan terhadap aspek sosial, misalnya terkait seksualitas dan gender issue,” jelasnya. Dalam sambutannya, Ari turut menyampaikan harapan terhadap talkshow ini. “Semoga talkshow ini dapat bermanfaat dan teman-teman mahasiswa bisa memiliki pandangan yang tepat terkait tema ini,” tutupnya.

Beralih pada sesi diskusi, Mary menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara seks, gender, dan seksualitas. Ia menyampaikan bahwa seks mengacu pada hal-hal biologis yang menentukan jenis kelamin seseorang. “Jadi seks membedakan seseorang berdasarkan genital, kromosom, dan hormon,” tuturnya. Sementara itu, gender merupakan sekumpulan praktik yang membawa perbedaan berdasarkan proses sosial. Menurut Mary, gender berfokus pada karakteristik yang disepakati secara sosial. “Terakhir, seksualitas adalah gabungan keduanya, mengacu pada hal-hal biologis dan sosial,” ucapnya.

Pemaparan materi banyak menarik perhatian dari partisipan untuk menyampaikan pertanyaan. Salah satu peserta talkshow bertanya, “Apakah orientasi seksual yang menyimpang telah ada sejak zaman dahulu atau terjadi karena perkembangan zaman?” Menjawab pertanyaan tersebut, Mary menyatakan bahwa fenomena penyimpangan orientasi seksual sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu. “Hanya saja, dulu media sosial dan informasi belum tersebar seluas sekarang,” kata Mary. Menurutnya, saat ini semakin banyak nilai-nilai yang bergeser akibat banyaknya informasi yang dapat diakses dengan mudah. “Misalnya, pemberian apresiasi dan dukungan yang akhirnya justru memperkuat perilaku tersebut,” tutupnya. (jv/jel/4389)