Jurusan Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya (FBE Ubaya) meluncurkan sebuah club untuk mendukung inovasi dari mahasiswa. Pada Kamis, 6 Juni 2023 bertempat di Plaza FBE Ubaya. Sejalan dengan adanya kegiatan Manifest (Festival Manajemen Inovasi), peresmian club turut dihadiri oleh sebagian dosen manajemen yang berperan langsung dalam menaungi club Nexus dan beberapa mata kuliah terkait seperti manajemen inovasi dan manajemen pemasaran.
Nexus merupakan ekosistem wirausaha jurusan manajemen, dimana komunitas ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada inovasi mahasiswa yang telah dihasilkan dari mata kuliah pengantar sebelumnya yaitu design thinking dan manajemen inovasi. Ide-ide bisnis yang seringkali hanya berhenti sampai penghujung perkuliahan saja dan tidak dikembangkan lebih lanjut lagi. Oleh karena itu, tim dosen manajemen operasi FBE Ubaya membentuk komunitas ini. “Harapannya ide bisnis yang dihasilkan bisa menjadi konkret dalam membangun bisnis sedini mungkin,” harap Dr. Deddy Marciano, S.E., M.M., CBC., CSA., CIB., CRP., selaku ketua Program Studi Manajemen FBE Ubaya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan adanya mini talkshow, yang mana beberapa peserta festival menjadi narasumber. Diantaranya Mukhtape Adisatrya dari Kart Kopi, Michael Wijaya dari Sneakersfactory.id, dan Tony Adiwinata dari TN Sneakers yang akan menceritakan pengalamannya dalam berbisnis. Ketiganya telah memiliki bisnis yang tergolong baru dirintis namun berhasil mencapai omset yang luar biasa bagi skala mahasiswa. “Omset mencapai 300 jutaan setiap bulannya,” ungkap Tony, pemilik TN Sneakers.
Sebagai mahasiswa ketiganya merasa ilmu yang didapatkan dalam proses perkuliahan cukup memberikan dampak yang membantu perkembangan bisnis mereka. “Dari mata kuliah yang saya dapatkan, hampir 70% berdampak pada usaha saya, khususnya dalam manajemen operasi,” ungkap Mukhtape, mahasiswa manajemen jejaring bisnis angkatan 2021, selaku pemilik Kart Kopi. Ketiganya juga meyakini bahwa pentingnya memulai usaha sejak dini karena akan berdampak pada waktu dan tuntutan yang dimiliki. “Sebisa mungkin teman-teman bisa memiliki bisnis dibawah usia 20 tahun,” lannjut Mukhtape. (sin/sin/4323)
