Pelita 2023, dari BEM Fakultas Psikologi Ubaya untuk Teman Tuli samueldim May 29, 2023

Pelita 2023, dari BEM Fakultas Psikologi Ubaya untuk Teman Tuli

Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)

            Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) kembali menggelar Peduli Lingkungan Kita (Pelita) bertajuk “Words Amidst in Silence”. Kegiatan ini diharapkan dapat membekali para peserta dengan pengetahuan bahasa isyarat sehingga bisa diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Komunitas Arek Tuli Surabaya (Kartu Surabaya) turut hadir dalam acara ini sebagai mentor yang akan mengajari tentang bahasa isyarat. Berlangsung pada Sabtu, 27 Mei 2023, sedikitnya puluhan peserta hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan yang digelar di Ruang Serbaguna Fakultas Psikologi, Kampus II Ubaya, Tenggilis.

Ananta Yudiarso, S.Sos., M.Si., selaku Wakil Dekan I Fakultas Psikologi Ubaya hadir memberikan sambutannya. “Tema Pelita pada tahun ini merupakan pertimbangan yang sangat baik,” bukanya. Acara ini dinilai Ananta sangat bermanfaat karena ilmu yang diberikan dapat digunakan tidak hanya pada kehidupan sehari-hari, tetapi juga pada saat memasuki dunia kerja. “Kemampuan bahasa isyarat yang dimiliki akan memberikan nilai tambah yang nantinya menjadi sebuah pertimbangan perusahaan untuk menerima anda bekerja,” tuturnya. Menurutnya, kemampuan ini nantinya akan sangat membantu klien khususnya yang memiliki disabilitas. “Saya berharap kegiatan ini dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga akan bermanfaat dan dapat menginspirasi kalian,” tutup Ananta.

Lebih lanjut, Khansa Rauf Fadhila, mahasiswi Fakultas Psikologi Ubaya 2021, selaku Ketua Acara Pelita 2023 turut memberikan sedikit penjelasan mengenai kegiatan ini. “Pelita merupakan acara rutin yang diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian BEM Fakultas Psikologi dan Ubaya kepada lingkungan sekitar dengan cara memfasilitasi pengajaran ilmu bahasa isyarat,” ucap Khansa. Menurutnya, dengan adanya kegiatan ini, seseorang yang tadinya takut untuk berinteraksi dengan orang yang memiliki disabilitas Tuli bisa dapat berinteraksi dengan baik. “Seperti pada tema kegiatan ini, semua orang dapat berinteraksi tanpa harus mengeluarkan suara yang lantang,” tutur Khansa. Dengan ilmu bahasa isyarat yang diberikan, Khansa berharap hal tersebut dapat bermanfaat sehingga peserta dapat lebih memahami teman-teman Tuli. Dengan demikian, semua orang dapat menjalin hubungan sosial tanpa terkendala batasan fisik.

Nathania Etsa Anindita, mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya angkatan 2021 selaku peserta memberikan tanggapannya. “Menurut saya, kegiatan ini lebih dari yang diharapkan,” ucap Etsa. Pelita yang diadakan pada tahun ini banyak sekali memberikan informasi serta ilmu. Menurutnya, kegiatan ini menarik dan sangat bermanfaat khususnya bagi orang awam yang ingin mempelajari bahasa isyarat. “Ternyata mempelajari bahasa isyarat tidaklah mudah, untuk dapat memahaminya butuh fokus dan kesabaran,” ucapnya. Tak hanya itu, Etsa berharap dapat membantu dan ikut serta membagikan ilmu yang didapatkan pada kegiatan ini kepada orang lain. Dengan demikian, tak hanya dirinya saja yang dapat berkomunikasi dengan teman-teman Tuli, tetapi juga orang di sekitarnya. (sxn, cbw/ vnd/4306)