Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)
Pada Kamis, 25 Mei 2023 Konseling dan Pengembangan Diri Mahasiswa Universitas Surabaya (KPDM Ubaya) mengadakan Student Success Seminar. Mengusung tema “Self-respect”, seminar ini menghadirkan Dian Noeswantari, S.Psi., M.PAA., CIQaR., selaku Peneliti Pusat Studi Hak Asasi Manusia (Pusham) Ubaya. Seminar ini bertujuan mengajak para partisipan untuk belajar menghargai dan mencintai diri sendiri. Dilaksanakan secara offline, Student Success Seminar berlangsung di Seminar Room, Gedung Hubungan Internasional (HI) lantai 2, Kampus II Ubaya, Tenggilis, dan diikuti oleh puluhan mahasiswa Ubaya dari berbagai fakultas.
Membuka sesi materinya, Dian meminta para partisipan untuk menggambarkan diri mereka sendiri pada secarik kertas menggunakan spidol yang telah disediakan. Para partisipan antusias menggambarkan potret diri mereka menggunakan berbagai warna spidol. Tidak hanya menggambar, Dian juga meminta partisipan untuk menuliskan pencapaian membanggakan sampai dengan pengalaman ketika partisipan tidak dapat menolak hal yang dihadapkan, seperti tawaran pekerjaan. “Misalnya, kalian pernah ditawari sesuatu dan sulit sekali untuk ditolak, bisa dituliskan di kertas ini ya,” pinta Dian. Selepas menggambar dan menuliskan beberapa hal, partisipan diajak oleh Dian untuk berdiskusi dan sharing terkait self-respect. “Saya meminta teman-teman tadi untuk menggambar diri sendiri, menuliskan beberapa hal terkait pencapaian dan pengalaman tidak dapat menolak orang lain, semua ini akan membantu kita melihat cara membangun self-respect,” papar Dian.
Memasuki penjelasan cara dan upaya membangun self-respect, Dian memulai dari cara berpikir. “Memiliki pola pikir yang tepat menjadi salah satu hal yang penting,” ujar Dian. Tidak hanya menjauhkan rasa takut atau cemas, pola pikir yang tepat membantu kita untuk mencapai tujuan dan memfokuskan diri pada hal-hal baik. Memiliki pola pikir yang tepat akan membantu kita mengenali kemampuan yang dimiliki, sehingga dapat berfokus untuk mengembangkan potensi-potensi dalam diri. Di dalam psikologi, kemampuan dalam diri orang disebut sebagai bakat dan minat. “Pembedanya adalah bakat itu alamiah, sedangkan minat perlu terus diasah. Memiliki pola pikir yang tepat, membantu kita untuk lebih konsisten dalam mengembangkan minat dan bakat,” papar Dian.
Pemaparan berbagai cara membangun self-respect oleh Dian menarik perhatian para partisipan. Salah satu di antara mereka, Owen, mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya angkatan 2022 bertanya, “Bagaimana cara kita supaya tidak segera puas dengan apa yang sudah dimiliki setelah menghargai diri sendiri dan keberhasilan?” Menanggapi pertanyaan tersebut, Dian menjelaskan bahwa pentingnya untuk menemukan capaian lain di luar lingkungan sekitar kita. “Misalnya dalam perkuliahan saja, kita di dalam kelas sudah berhasil mendapatkan nilai yang sangat baik, kita perlu melihat pencapaian lain di luar akademik, seperti mendapatkan pembiayaan dari program pemerintah,” pungkas Dian. (mon/jel/4303)
