Bahas Cara Pengolahan Bahan Baku Guna Membuat Kosmetika Terbaik samueldim May 22, 2023

Bahas Cara Pengolahan Bahan Baku Guna Membuat Kosmetika Terbaik

Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)

Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) Cosmetology Study Group Fakultas Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya) menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk “Innovatives Approaches to Personalized Cosmetics: Raw Materials Technology and Ingredients Encapsulation”. Kuliah tamu ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan baru tentang bahan baku kosmetik. Diadakan pada Jumat, 19 Mei 2023, kuliah tamu ini mengundang dua narasumber yakni Dra. Mediana Hadiwidjaja, M.M., Ph.D., selaku President Director of Infinisia Sumber Semesta dan Kweon Young Jin selaku President Director of CM Bridge Co., Ltd. Setidaknya ratusan mahasiswa Fakultas Farmasi Ubaya turut berpartisipasi dalam kuliah tamu yang digelar secara offline di Perpustakaan Lt. 5 Ubaya Tenggilis.

Mediana membuka kuliah tamu dengan membahas teknik enkapsulasi. “Bahan baku menunjukkan hasil yang lebih baik jika dilakukan dengan teknik enkapsulasi,” jelasnya. Menurutnya, teknik enkapsulasi dapat mengatasi beberapa permasalahan bahan baku yang nantinya akan memengaruhi cara penggunaan kosmetik. “Teknik ini biasanya digunakan pada bahan baku yang memiliki sistem penghantaran yang kurang baik terhadap kulit karena partikel yang masih berukuran besar,” lanjut Mediana. Tidak hanya itu, ketidakstabilan bahan baku juga menjadi pertimbangan utama dalam pentingnya menggunakan teknik enkapsulasi sebagai inovasi terbaru untuk melakukan formulasi kosmetika.

Lebih lanjut, Mediana juga membahas terkait chemical modification. Ia memberikan contoh asam salisilat yang merupakan salah satu bahan baku hasil dari chemical modification. “Seperti yang kita ketahui bahwa asam salisilat tidak larut terhadap air, tetapi dengan memodifikasi strukturnya, hal tersebut dapat terjadi,” tutur Mediana. Ia menambahkan chemical modification ini dilakukan dengan melakukan reaksi terhadap asam salisilat. “Jika asam salisilat direaksikan dengan galaktosa, maka akan menghasilkan galactosyl salicylate yang larut dalam air secara sempurna,” jelas Mediana. Ketika larut dalam air, penetrasi asam salisilat tidak akan sampai pada kulit bagian dermis yang mana dapat menimbulkan efek keratolitik. Walaupun asam salisilat larut air masih memiliki efek keratolitik, iritasi yang ditimbulkan sangat rendah. “Asam salisilat yang larut dalam air juga tidak memerlukan pelarut alkohol sehingga lebih baik untuk kulit berjerawat,” tutup Mediana. (yla, jv/yla/4293)