Angka Kejahatan Naik saat Ramadhan, Kriminolog Ubaya Beber Penyebabnya samueldim April 21, 2023

Angka Kejahatan Naik saat Ramadhan, Kriminolog Ubaya Beber Penyebabnya

Surabaya (beritajatim.com) – Kasus kejahatan cenderung meningkat pada momen-momen tertentu seperti Ramadhan hingga menjelang lebaran. Bahkan, fenomena tersebut terus berulang dari tahun ke tahun. Lantas apakah penyebabnya?

Kriminolog Universitas Surabaya (Ubaya) Elfina Lebrine Sahetapy membeberkan, sebenarnya salah satu faktor terjadinya tindak kejahatan dilatarbelakangi oleh adanya tekanan ekonomi. Terlebih saat menjelang perayaan hari-hari besar.

“Kebutuhan di masa-masa tertentu semakin meningkat, orang kepingin mudik, kepingin berbaju baru, kepingin mengundang banyak sanak saudara datang dan menikmati kebersamaan, dan itu semua tentu membutuhkan biaya,” kata Elfina, Kamis (30/3/2023).

Tekanan ekonomi, kata dia, menjadi potensi alias membuka kesempatan bagi orang untuk mendapatkan sesuatu namun dengan cara yang cepat. Salah satunya dengan melakukan tindakan kejahatan seperti mencuri, mencopet dan merampok.

“Copet, rampok, maling itu adalah hal-hal yang paling sering terjadi karena memang dianggap ini adalah sesuatu kejahatan yang mudah dan cepat untuk mendapatkan hasil,” jelas Elfina.

Kendati demikian, Elfina menilai terjadinya tindak kejahatan bukan semata dari kesalahan pelaku. Sebab, tindakan tersebut juga tidak akan muncul jika memang tidak ada kesempatan. Artinya, di situ ada kelengahan dari korban.

“Kejahatan itu terjadi karena dua hal. Ada niat dan ada kesempatan. Jadi, sebetulnya kita tidak bisa menyalahkan pelaku seratus persen kalau dari aspek viktimologi. Karena dalam terjadinya kejahatan ada peranan korban. Karena kesempatan datangnya dari korban,” terangnya.

Menariknya lagi, belakangan kerap muncul bahwa pelaku tindak kejahatan adalah seorang perempuan. Elfina menyebut, perempuan memiliki tipikal jauh lebih berbahaya ketika menjadi seorang pelaku kejahatan. Perempuan, kata dia, lebih mudah mengelabuhi korban ketimbang laki-laki.

“Mungkin perempuan itu lebih detail dan dia lebih innocent. Jadi, kalau ada perempuan masuk ke dalam toko misalnya, sudah dengan niat, tetapi terkadang orang tidak bisa menilai. Karena perempuan berpakaian rapi, masuk dengan cara yang ramah dan sebagainya,” kata Elfina.

Seperti halnya data yang dihimpun beritajatim.com, seorang wanita hamil 6 bulan di Surabaya ikut terlibat dalam komplotan curanmor. Ia ditangkap polisi bersama tiga pelaku lain usai beraksi di Simokerto, Surabaya pada Desember 2022 lalu.

Dari keterangan polisi, wanita hamil itu sengaja diajak mencuri oleh suaminya. Modusnya, dengan cara itu maka korban akan terkelabuhi. Hanya saja, aksi keempat pelaku tersebut berhasil terekam oleh kamera pengawas di sekitar lokasi kejadian.

Karena itu, Elfina pun mengimbau kepada masyarakat agar bisa lebih waspada untuk menjaga barang-barang berharganya. Terlebih, pada momen-momen hari yang ditengarai banyak terjadi kejahatan seperti bulan Ramadan. “Tolong tetap waspada dan menjaga harta benda masing-masing,” pesannya. [ipl/suf]

Sumber: beritajatim.com (4259)