Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)
Konseling dan Pengembangan Diri Mahasiswa (KPDM) Universitas Surabaya (Ubaya) mengadakan Student Success Seminar pada Kamis, 13 April 2023. Membahas Interpersonal Skill, acara ini bertujuan agar mahasiswa dapat memahami dirinya dan membangun hubungan yang baik dengan sekitarnya. Seminar dibawakan oleh Dr. Mary Philia Elizabeth, M.Psi., Psikolog, selaku Kepala Laboratorium Psikologi Klinis, Fakultas Psikologi Ubaya. Acara ini dilaksanakan secara offline di Gedung HI Lantai 2, Kampus II Ubaya, Tenggilis, dan dihadiri puluhan mahasiswa/i dari berbagai jurusan di Ubaya.
Seminar dibuka dengan Mary yang mengungkapkan bahwa banyak orang tidak menyadari jika ada masalah dengan interpersonal skill mereka. “Tujuan interpersonal skill adalah agar seseorang dapat dipandang secara sosial. Survei turut menunjukkan bahwa 90 persen orang dinilai menarik oleh lingkungan sekitar dari kepribadiannya,” papar Mary. Pembawaan diri di lingkungan memengaruhi kepribadian seseorang. “Kepribadian juga dipengaruhi oleh tingkah laku seseorang, seperti sorot mata dan cara seseorang memandang,” jelas Mary. Beberapa hal kecil seperti pilihan pakaian dan potongan rambut turut berperan membangun kepribadian di mata orang lain.
Kepribadian bisa dilihat pula dari cara seseorang mengelola stres. “Bersin dapat menggambarkan cara seseorang mengekspresikan emosinya, antara meledak-ledak atau ditahan,” ucap Mary. Seseorang dengan bersin yang pelan cenderung memendam perasaannya, sedangkan orang dengan bersin keras dapat dengan mudah meluapkan emosinya. “Suara yang kecil tersebut dapat menjadi indikasi bahwa ada sesuatu yang menghambat volume potensial dan biasanya diakibatkan oleh konsep diri seseorang,” tutur Mary. Hambatan konsep diri biasanya bersumber dari ketakutan berbicara dan ketidakpercayaan seseorang terhadap dirinya sendiri yang berhubungan dengan kemampuan berkomunikasi dalam interpersonal skill.
Masalah interpersonal skill khususnya dalam kemampuan komunikasi dapat menjadi akar kesalahan persepsi orang lain terhadap diri kita. “Cara berbicara yang terbata-bata terkadang berarti bahwa seseorang masih dalam tahap berpikir untuk mengeluarkan pikirannya,” jelas Mary. Kesulitan menyuarakan pikiran bisa terjadi karena seseorang tidak pernah melatih kemampuan berbicaranya. “Kesulitan seseorang dalam mengekspresikan diri ini sering kali membuat orang lain salah paham karena isi pikiran dan perkataan yang tidak sejalan,” ucap Mary.
Kepribadian adalah tentang proses seseorang berpikir dan bersikap terhadap diri, lingkungan, serta dunia sekitar. “Berpikir negatif terhadap lingkungan sekitar akan membuat kita cenderung memandang diri tidak beruntung dalam hidup,” tutur Mary. Kendali terhadap diri sendiri dan kesadaran akan konsekuensi harus dimiliki setiap orang. “Pengendalian terhadap kehidupan dan cara diri menyikapi dunia di sekitar berperan terhadap interpersonal skill setiap orang karena dari situ kesadaran atas kemampuan diri terbentuk,” jelas Mary. (ket,dhi/jel/4250)
