Surabaya (beritajatim.com) – Pakar Multimedia Computing Universitas Surabaya (Ubaya), Andre ST MSc menilai penggunaan ChatGPT dan AI (Artificial Intelligence) lainnya berdampak signifikan pada industri dan peluang kerja.
Andre menyebut, dampak yang terlihat saat ini misalnya integrasi kecerdasan buatan untuk menunjang proses bisnis perusahaan. Analisa perilaku konsumen, kata dia, bisa dilakukan dengan mudah dan cepat oleh ChatGPT.
“Nah, bisa jadi nantinya layanan seperti customer service yang biasanya dilakukan manusia akan dialihkan ke ChatGPT,” ujar Andre, Kamis (16/2/2023).
Perlu diketahui, munculnya ChatGPT sebagai chatbot untuk menjawab berbagai pertanyaan menjadi ramai di kalangan masyarakat. Teknologi milik OpenAI ini, bahkan disinyalir mampu menggantikan sejumlah pekerjaan konvensional.
Dijelaskan Andre, chatbot bisa membantu mengoptimalkan dan meningkatkan efisiensi di berbagai sektor industri, mulai manufaktur, transportasi hingga keuangan. ChatGPT sendiri, kerap dipakai pelaku industri kreatif untuk mencari konsep.
“Ke depannya, perusahaan pasti akan mempertimbangkan hal ini karena dapat membantu meningkatkan daya saing industri secara keseluruhan,” jelas Dosen Teknik Informatika Ubaya tersebut.
Andre melihat, pengembangan ChatGPT dalam jangka panjang bisa membantu menciptakan lapangan pekerjaan baru di bidang teknologi. Sebab, perusahaan akan mencari SDM yang berkompeten di bidang data science dan AI. Karena itulah, ia menilai ChatGPT sebagai AI perlu diedukasi ke masyarakat sejak dini.
Untuk diketahui, ChatGPT merupakan model Natural Language Processing (NLP) yang dikembangkan perusahaan OpenAI. Chatbot ini bisa dipakai untuk berbagai tugas yang berkaitan dengan bahasa. Misalnya, menerjemahkan bahasa, memahami bahasa alami, dan menghasilkan teks baru dengan gaya dan topik yang diinginkan. [ipl/but]
Sumber: beritajatim.com (4221)
