Kolaborasi Ubaya-Kompas, Bahas Jurnalisme Berkualitas samueldim March 15, 2023

Kolaborasi Ubaya-Kompas, Bahas Jurnalisme Berkualitas

Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)

Rabu, 15 Maret 2023 Universitas Surabaya (Ubaya) berkolaborasi dengan Harian Kompas mengadakan kegiatan bertema “Di Balik Berita Jurnalisme Data Harian Kompas (Kompas.id): Pengalaman Mengutak-atik Data Berbuah Penghargaan Adinegoro”. Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan seputar jurnalisme data berkualitas yang diusung Kompas. Adi Prinantyo selaku Redaktur Pelaksana Harian Kompas dan M. Puteri Rosalina selaku Wartawan Harian Kompas hadir sebagai narasumber pada kegiatan kali ini. Sedikitnya puluhan peserta dari kalangan Ubaya dan umum turut berpartisipasi dalam kegiatan yang berlangsung di Auditorium Fakultas Hukum, Kampus II Ubaya, Tenggilis.

Pada kesempatan kali ini, Samuel Dimas Suryono, S.Psi., selaku Manajer Public Relations Ubaya menyambut hangat tim Kompas. “Kami sangat berbangga bisa menerima kedatangan Kompas di Ubaya,” papar Samuel. Ia berharap kedatangan tim Kompas dapat menginspirasi dan melatih pola pikir mahasiswa, sehingga mampu melakukan analisa kritis terhadap data di lapangan serta menjadi pelopor dari tumbuhnya jurnalisme yang berkualitas. “Harapannya, semoga kerja sama yang baik antara Ubaya dan Kompas dapat berlangsung lebih erat dengan kesempatan-kesempatan selanjutnya,” pungkas Samuel.

Membuka diskusi, Adi memaparkan bahwa jurnalistik terdiri dari dua era, yaitu sebelum era digital dan setelah era digital. “Sebelum era digital, pers menjadi bagian dari kemerdekaan yakni menyemangati perjuangan dalam melawan penjajah,” ujar Adi. Namun setelah era digital, platform lama seperti koran mulai meredup karena mengalami disrupsi digital. Hal ini menyebabkan masyarakat semakin jarang membaca teks bahkan muncul istilah homeless media, media menghadirkan konten ke publik yang sebagian berisi hoax. “Literasi masyarakat masih belum optimal, sehingga banyak informasi yang belum dicek kebenarannya tetapi langsung diteruskan ke orang lain,” sambung Adi.

Di tengah banyaknya berita hoax, Kompas tetap menyediakan berita dengan mengonfirmasi terlebih dahulu informasinya. “Bahkan Kompas menurunkan tim untuk meliput perang Ukraina-Rusia demi memastikan akurasinya,” cerita Adi. Hal ini selaras dengan prinsip Kompas untuk setia menekuni jurnalisme berkualitas, baik dalam platform cetak maupun digital. Kompas juga meluncurkan laman Kompas.id sebagai laman yang menyajikan berita-berita terkini. “Berita yang diterbitkan harus memenuhi standar layak Kompas. Jadi sumbernya tidak boleh hanya satu, harus meminta pandangan dari pihak pro, kontra, bahkan pakar dalam waktu empat jam,” jelas Adi.

Sesi tanya jawab menjadi sesi penutup pada kegiatan ini. Salah satu peserta dari Fakultas Psikologi Ubaya angkatan 2022, Caithlene Angelique Gunawan, bertanya terkait, “Bagaimana proses pengolahan informasi menjadi sebuah berita yang valid hanya dalam empat jam?” Menanggapi pertanyaan tersebut, Adi menjawab bahwa sehari sebelum turun lapangan untuk meliput, para wartawan sudah mempunyai ide dan data terkait hal yang akan diliput. “Maka dari itu, persiapan dalam liputan serta penguasaan data lapangan merupakan hal penting,” pungkas Adi.(dhi/vnd,vj/4207)