Talk About Life: Peroleh Gambaran Percintaan Dewasa Awal samueldim December 9, 2022

Talk About Life: Peroleh Gambaran Percintaan Dewasa Awal

Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)

Jumat, 9 Desember 2022 Konseling dan Pengembangan Diri Mahasiswa Universitas Surabaya (KPDM Ubaya) menyelenggarakan seminar bertajuk Talk About Life. Mengangkat tema “Percintaan di Usia Dewasa Awal”, seminar ini bertujuan untuk memberikan gambaran terkait percintaan yang akan dialami mahasiswa saat menginjak usia dewasa awal. Yuan Yovita Setiawan, M. Psi., Psikolog., selaku Psikolog Klinis dan CO-Founder @awalmula.sub hadir sebagai narasumber dalam seminar ini. Diselenggarakan secara offline di Seminar Room Gedung Hubungan Internasional Lantai 2 Ubaya, seminar ini dihadiri oleh puluhan peserta dari kalangan Ubaya.

Membuka sesi diskusi, Yuan membahas perbedaan antara perasaan suka dan cinta, salah satunya terkait komitmen. Menurut Yuna, perasaan suka tidak membuat seseorang mau berkomitmen. “Misalnya, aku suka makan soto tapi aku tidak mau berkomitmen terus menerus makan soto,” tuturnya. Sementara itu, cinta akan mendorong seseorang memiliki komitmen untuk terus bersama. “Komitmen yang diinginkan pastinya dalam jangka panjang,” tambah Yuan

Melanjutkan sesi diskusi, Yuan menyatakan bahwa setiap pasangan memiliki gaya pacaran yang berbeda-beda. Berkaitan dengan itu, Yuan menekankan dua hal yang perlu diperhatikan saat berpacaran, yakni consent dancommon sense. Consent berarti perlakuan yang diberikan oleh pasangan terjadi atas izin dari individu. “Artinya, kalian melakukannya dengan sukarela, tanpa rasa bersalah dan terpaksa,” ucap Yuan. Sementara common sense berarti perilaku dalam hubungan didasarkan pada logika. “Setiap kali kita melakukan sesuatu dengan pasangan, kita perlu menilai situasi sosial,” jelasnya.

Pada sesi tanya jawab, salah satu partisipan menyampaikan sebuah pertanyaan “Apakah cinta pandangan pertama benar-benar ada?” Menjawab pertanyaan tersebut Yuan menyatakan bahwa ia pribadi kurang mempercayai cinta pandangan pertama. “Namun bukan berarti cinta pandangan pertama salah, mungkin ada orang yang jatuh cinta pada pandangan pertama,” tuturnya. Yuan menambahkan bahwa individu mungkin tidak langsung jatuh cinta, tetapi tumbuh perasaan suka terlebih dahulu. Perasaan suka tersebut mendorong individu berusaha membuat waktu bersama dengan crush-nya. “Misalnya, dengan masuk Kelompok Minat Mahasiswa (KMM) yang sama supaya menjadi lebih dekat, lama-lama perasaan tersebut bisa jadi cinta,” tutupnya.(jv/jv)