CAC Ubaya dan Karir.Mu: Ajak Mahasiswa Asah Kemampuan Berpikir Kritis samueldim December 8, 2022

CAC Ubaya dan Karir.Mu: Ajak Mahasiswa Asah Kemampuan Berpikir Kritis

Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)

Direktorat Pengembangan Mahasiswa Universitas Surabaya (DPK Ubaya), terkhususnya Career Assistance Center (CAC) bersama dengan Karier.mu kembali mengadakan webinar Insight Series pada hari Kamis, 8 Desember 2022. Mengangkat tema “The Power of Critical Thinking”, webinar ini bertujuan untuk mengajak partisipan membentuk kemampuan berpikir kritis yang akan sangat bermanfaat di lingkungan perkuliahan maupun pekerjaan. Ridho Rahatesa, S.T., selaku Marketplace Service Lead di Karier.mu diundang sebagai narasumber pada acara ini. Setidaknya puluhan partisipan dari kalangan mahasiswa Ubaya turut berpartisipasi dalam acara yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting.

Membuka materinya, Ridho menjelaskan pengertian dari critical thinking. “Poin penting untuk teman-teman garis bawahi dari critical thinking atau berpikir kritis adalah kemampuan untuk membuat sebuah gambaran yang jelas dan evaluasi mendalam dari sebuah masalah,” jelas Ridho. Kemampuan menggambarkan dan evaluasi masalah perlu disertai dengan pengumpulan informasi, pengidentifikasian, dan pertimbangan solusi yang dapat dilakukan. “Orang-orang critical thinking perlu membangun kemampuan itu juga,” ujar Ridho.

Tidak hanya itu, critical thinker juga perlu membangun karakter skeptis dan logis. “Sering mendapat pandangan buruk, skeptisme sebenarnya bisa dipandang baik dalam memilah opsi solusi dari sebuah permasalahan dan keraguan terhadap informasi pertama,” tungkas Ridho. Skeptisme membuat kita untuk tidak hanya puas dengan informasi pertama yang didengar melainkan mendorong kita untuk mencari lebih banyak. “Namun, kita juga perlu untuk berpikiran logis dari berbagai opsi, informasi, dan data yang telah didapatkan,” kata Ridho.

Lebih dalam membahas mengenai critical thinking, Ridho menjelaskan cara yang dapat kita lakukan untuk membentuknya di dalam diri. “Mencari tahu alasan terjadinya sebuah masalah, ini memerlukan reasoning dan observation skill,” ujar Ridho. Setelah berhasil mengetahui alasan dibalik sebuah masalah, hal yang dapat dilakukan adalah mencari solusi. “Kita dapat memanfaatkan judgement dan analysis skill dalam hal ini, sehingga dapat membentuk sebuah hipotesa,” tungkas Ridho. Tidak lupa, tahap yang menjadi kunci dalam sebuah penanganan masalah, yaitu memutuskan solusi yang dipilih. “Tahap ini, kita harusnya sudah dapat menentukan solusi mana yang paling menguntungkan, decision making skill memegang peranan penting di sini,” papar Ridho.

Kemampuan critical thinking yang telah dipaparkan Ridho mendorong kita semua untuk membangun skill lainnya pula. “Reasoning, observation, judgment, data analysis, dan decision making skill secara langsung akan terbentuk dalam proses kita menjadi seorang critical thinker,” jelas Ridho. Sebagai seorang mahasiswa, memiliki kemampuan critical thinking akan membantu dalam perkuliahan, terutama saat kita menjadi bagian dari sebuah kepanitiaan atau komunitas mahasiswa. “Maka dari itu, teman-teman tidak perlu khawatir atau takut saat menghadapi masalah. Hadapilah karena itu yang akan membantu perkembangan diri teman-teman,” tutup Ridho.(mon/mon)