Tambah Wawasan Terkait Baking Melalui Seminar Bakeology samueldim December 3, 2022

Tambah Wawasan Terkait Baking Melalui Seminar Bakeology

Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)

Sabtu, 3 Desember 2022 Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya (Ubaya) terkhusus Ubaya Baking Center menyelenggarakan seminar nasional bertajuk “Bakeology: Baking and Technology”. Mengangkat tema “Nutri-bake”, seminar ini bertujuan untuk menambah wawasan peserta terkaitbaking. Ardhia Deasy Rosita Dewi S.TP., M.Sc., selaku Dosen Fakultas Teknobiologi Ubaya dan Chef Thomas Tirta selaku Chef Owner G Flavors hadir sebagai narasumber dalam seminar ini. Diselenggarakan secara offline di Gedung Fakultas Teknobiologi lantai 6, seminar ini dihadiri puluhan partisipan dari kalangan Ubaya dan non Ubaya.

Dr.rer.nat Sulistyo Emantoko Dwi Putra S.Si., M.Si., selaku Dekan Fakultas Teknobiologi Ubaya turut hadir memberikan sambutannya. Emantoko menyatakan bahwa space yang tersedia untuk acara ini hanya 25 orang. “Maka dari itu, saya mengucapkan selamat karena anda adalah orang yang dipilih oleh panitia dari banyak orang yang daftar,” tuturnya. Dalam sambutannya, Emantoko turut menyampaikan harapan terkait seminar ini. “Semoga teknik baking yang diajarkan oleh Chef Thomas dan bu Ardhia dapat membekali peserta yang hobi melakukan baking,” tuturnya.

Beralih ada sesi diskusi, Chef Thomas menyatakan bahwa trend baking akan berkembang di masa depan. Menurut Chef Thomas, salah satu hal yang perlu diperhatikan dari trend baking yaitu kepraktisan.“Arahnya akan kesana, bagaimana membuatcustomermudah mengonsumsi produk baking di pagi, siang dan malam,” jelasnya. Selain kepraktisan, hal lain yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana baking dapat menjawab kebutuhan.“Hal ini dikarenakan kalau kita membuat sesuatu tapi tidak bisa menjawab kebutuhan, kita tidak akan sustain. Jika kebutuhan tidak tercapai, harga berapapun yang ditawarkan tetap tidak akan jalan,” ucapnya.

Dalam sesi tanya jawab, salah seorang peserta memberikan sebuah pertanyaan, “Saya ingin bertanya, tadi ada dijelaskan tentang gluten free. Sebenarnya apa yang menjadi sasaran dari gluten free ini?” Menjawab pertanyaan tersebut, Chef Thomas menyatakan bahwa produk gluten free juga mengklaim kelebihan lain berupa sugar free dalam kemasannya. “Jadi mungkin kalau sugar free bisa untuk penyakit diabet, sementara glutent free basically supaya tidak menaikkan berat badan,” katanya. Namun jika ditinjau melalui target market saat ini, Chef Thomas menyatakan glutent free masih memiliki market minim karena harganya yang mahal. “Kalau harganya murah, saya yakin semua pasti coba untuk membelinya,” tutupnya. (jv/jel)