Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)
Selasa, 29 November 2022 Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya (FBE Ubaya), mengadakan Seminar Nasional bertajuk “Asuransi Ekspor Indonesia”. Diharapkan kegiatan ini dapat memberi mahasiswa Ubaya pengetahuan mengenai penerapan jasa asuransi pada kegiatan ekspor. Seminar Nasional ini menghadirkan Marah Kerma M. Manurung selaku Pelaksana Tugas (Plt.) PT Asuransi Asei Indonesia. Kegiatan ini diadakan secara luring di Ruang Serbaguna Fakultas Teknobiologi Ubaya lantai 6 dan dihadiri oleh puluhan mahasiswa FBE Ubaya.
“Pada 1985, pemerintah Indonesia mendirikan perusahaan Asuransi Ekspor Indonesia atau Asei untuk membantu para eksportir dalam negeri,” jelas Kerma membuka diskusi. Didirikannya Asei bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para eksportir ketika melakukan shipment barang ke luar negeri. Hal ini merupakan salah satu usaha Asei dalam meningkatkan kegiatan ekspor di Indonesia. “Asei mendukung kegiatan ekspor dengan memitigasi berbagai risiko yang mungkin terjadi,” lanjut Kerma.
Bentuk-bentuk risiko yang dapat dimitigasi oleh Asei meliputi politik dan komersial. “Risiko politik meliputi banyak hal, tetapi yang baru saja terjadi akhir-akhir ini adalah perang di Ukraina,” ujar Kerma. Ia mengatakan bahwa salah satu kliennya mengirim barang ke Ukraina dan terhalang karena perbatasan ditutup, sehingga Asei meng-cover piutangnya. “Sementara itu, risiko komersial meliputi masalah keuangan yang dialami oleh pembeli atau pengimpor, seperti pailitnya perusahaan,” jelasnya. Salah satu klien Asei mengalami pembelian yang batal secara tiba-tiba, sehingga mengalami kerugian finansial dan perlu di-cover. “Perlu diingat bahwa kami hanya meng-cover piutang, tidak termasuk kerugian barang atau materiil lainnya,” tegas Kerma.
Setelah penyampaian materi, para peserta diberi kesempatan untuk bertanya. “Apakah Asei memiliki kelompok layanan tertentu seperti kartu hitam, hijau, dan merah pada asuransi jiwa?“ tanya salah satu mahasiswa FBE Ubaya. Kerma menjawab bahwa Asei tidak memiliki kelompok layanan layaknya asuransi jiwa. “Klien kami hanya memiliki satu jenis premi untuk dipilih yang dapat meng-cover segala kerugian piutang akibat risiko-risiko tertentu dengan beberapa pengecualian,” pungkas Kerma.(cbw/fg1)
