Transformasi Digital 4.0 Tuntut Perusahaan Beradaptasi samueldim November 20, 2022

Transformasi Digital 4.0 Tuntut Perusahaan Beradaptasi

Laboratorium Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dan Manajemen Pemasaran Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya (FBE Ubaya) menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk CEO Talk. Mengangkat tema “Digital Transformation in Human Resources Management (HRM) The Relation to Marketing Strategy in Era 4.0”, seminar ini bertujuan untuk memberikan tips, trick, dan pengetahuan seputar penggunaan teknologi dalam bisnis yang tepat dan benar. Diadakan pada Sabtu, 19 November 2022, seminar ini mengundang seorang narasumber yakni Maria Melania selaku Chief Executive Officer (CEO)PT. Surya Indoalgas. Setidaknya ratusan peserta dari kalangan mahasiswa Ubaya turut hadir dalam seminar yang diadakan secara offline di Gedung Perpustakaan Lt. 5 Ubaya.

Maria membuka seminarnya dengan menganalogikan seekor katak yang berada di dalam panci. Maria menyatakan bahwa katak tersebut pandai beradaptasi, tetapi sulit untuk move on. “Ibarat katak tersebut, keadaan perusahaan sebelum pandemi kerap berada di zona nyaman sehingga saat virus muncul, terjadi kekacauan,” jelas Maria. Dalam hal ini, Maria menganalogikan pandemi sebagai air panas di dalam panci, sementara perusahaan sebagai katak. “Jika dihadapkan dengan situasi seperti itu, perusahaan sebagai katak harus mampu melompat keluar dari panci yang berisi air panas,” tuturnya. Berkaitan dengan itu, Maria menambahkan bahwa setiap perusahaan memiliki kondisinya masing-masing untuk menentukan seberapa jauh lompatan yang akan dilakukan.

Melanjutkan sesi seminar, Maria menyatakan bahwa di tengah masa pandemi, era digital 4.0 semakin marak digunakan. Hal ini mendorong dengan dicetuskannya sebuah kegiatan yakni Work From Home (WFH). “Di era serba digital semua dilaksanakan secara online. Walaupun demikian, kegiatan secara offline lebih baik karena dapat berinteraksi secara langsung sehingga memberikan ‘touch’ yang berbeda,” jelas Maria. Kemajuan era 4.0 terjadi begitu cepat sehingga tidak jarang perusahaan kurang dapat sesuai untuk beradaptasi. “Transformasi dan revolusi memang perlu dilakukan, tetapi kecepatannya harus menyesuaikan kapabilitas yang kita punya,” sambung Maria.

Pembahasan Maria berhasil mengundang para peserta seminar untuk mengajukan pertanyaan. Edwardo Tomas, seorang mahasiswa Jurusan Akuntansi FBE Ubaya mengajukan sebuah pertanyaan, “Menurut Ibu apakah yang mendasari sebuah perusahaan harus melakukan transformasi ke era digitalisasi?” Menjawab pertanyaan tersebut, Maria mengungkapkan bahwasebenarnyago digitalmemiliki pengertian yang luas. “Contoh kecilnya adalah jika sebuah perusahaan memiliki sebuah website untuk berjualan online, jadi transformasi tersebuttergantung pada skala perusahaan itu sendiri,” tutupnya. (yla,jv/rd)