Universitas Surabaya (Ubaya) melalui startup Jamoetics meluncurkan sistem informasi di bidang herbal bernama Jamoe-DB. Jamoe-DB adalah sistem informasi berbasis artificial intelligence (AI) buatan startup Jamoetics Ubaya. Launching ini merupakan bentuk kolaborasi dengan Kalbe Consumer Health melalui skema Program Matching Fund 2022 pada Sabtu, 19 November 2022 melalui Zoom Meeting.
Founder startupJamoetics Ubaya, Dr. Oeke Yunita, S.Si., M.Si., Apt., menerangkan bahwa kehadiran Jamoe-DB dilatarbelakangi oleh tantangan dan peluang pada bidang usaha herbal. Tantangan tersebut adalah adanya kebutuhan informasi dari berbagai pihak industri, usaha obat tradisional, rumah sakit, farmasi komunitas, dan para akademisi.
“Jamoe-DB hadir sebagai mitra yang inovatif, solutif dan aplikatif,” jelas Oeke. Pasalnya, penggunaan AI diharapkan dapat mengoptimalkan pekerjaan berulang dalam penelusuran informasi tentang herbal. “Sehingga, waktu penyelesaian menjadi lebih cepat, mudah, dan singkat,” tambahnya lagi.
Dr. Ir. Benny Lianto, M.M.B.A.T., selaku Rektor Ubaya pun menyebut Jamoe-DB merupakan strategi dan proses penerapan teknologi yang mengubah cara berbisnis dalam melayani pelanggan. “Usaha herbal perlu bertransformasi dari yang sebelumnya mencari informasi secara manual menjadi serba teknologi,” ujarnya. Benny pun menjelaskan bahwa kehadiran Jamoe-DB penting untuk mempercepat proses transformasi digital bisnis herbal.
Pada momen peluncuran Jamoe-DB, acara juga dimeriahkan dengan webinar nasional oleh Soegimitro seorang pakar digital branding yang membahas “Digital Branding Jamu”. Webinar dilanjutkan dengan topik “Strategi Penerapan Transformasi Digital dalam Dunia Bisnis” oleh Suryastri Boni, S.T., Kepala Suku Kefarmasian dan Alat Kesehatan di Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Acara ditutup dengan pengumuman pemenang National Content Creator Competition. (dhi,el,sml/vnd)
