Sektor Logistik dan Tren Belanja Masyarakat Masa Kini samueldim November 18, 2022

Sektor Logistik dan Tren Belanja Masyarakat Masa Kini

Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)

Maritime Logistic Club Universitas Surabaya (MLC Ubaya) berkolaborasi dengan SPIL University pada Jumat, 18 November 2022 untuk mengadakan workshop wirausaha yang bertajuk “Set Up Your Mind to be an Entrepreneur in Gen Z Era”. Febrian Darmadi selaku Human Capital Manager SPIL University diundang sebagai pemateri. Acara ini bertujuan untuk mengenalkan dunia entrepreneur kepada gen Z, khususnya di bidang logistik. Kegiatan diselenggarakan secara daring melalui Zoom dengan ratusan mahasiswa/i dari berbagai fakultas dan angkatan diUbaya sebagai peserta.

“Banyak perusahaan yang memutuskan hubungan kerja dengan karyawannya. Mulai dari retail, perhotelan, hingga food and beverage,” ungkap Febrian. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ini disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang belum selesai hingga saat ini. Ditambah lagi isu resesi padatahun 2023 yang beredar, semakin memperkuat tujuan perusahaan untuk mem-PHK karyawannya.“PHK tidak lain dilakukan untuk meminimalisasi sumber daya manusia perusahaan supaya mereka dapat bertahan dalam kondisi yang sulit ini,” jelasFebrian.

Meskipun demikian, terdapat satu sektor ekonomi yang hingga sekarang masih berdenyut, yaitu sektor logistik. “Gaya belanja masyarakat pada zaman sekarang berubah,” tutur Febrian. Dahulu, masyarakat lebih memilih untuk belanja langsung di tempatnya. Namun, semenjak pandemi Covid-19 menyerang, tren belanjaonline menjadi sangat meningkat. “Akibatkondisi inilah jasa logistik cenderung terus meningkat setiap harinya,” ucap Febrian.

Menjelang akhir acara, salah satu peserta webinar bernama Diah Fitri Mei Nurita dari Politeknik Ubaya angkatan 2021 mengajukan pertanyaan. “Bagaimana kondisi yang diharapkan untuk mewujudkan sistem logistik nasional?” tanyanya. Menjawab pertanyaan Diah, Febrian berpendapat bahwa sektor logistik tidak dapat berjalan sendirian. Dibutuhkan teknologi, regulasi pemerintah, serta infrastruktur yang memadai supaya sektor logistik dapat berjalan dengan baik. “Apabila salah satu faktor ini terpisahkan, maka sektor logistik dapat mengalami kemunduran,” tegasnya.(SV1,dhi/ven)