Bahas Society 5.0 dalam Seminar Millennials Future Work samueldim November 3, 2022

Bahas Society 5.0 dalam Seminar Millennials Future Work

Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)

Konseling dan Pengembangan Diri Mahasiswa Universitas Surabaya (KPDM Ubaya) kembali mengadakan Student Success Seminar pada Kamis, 3 November 2022. Mengangkat tema “Millennials Future Work”, seminar ini bertujuan agar partisipan memperoleh gambaran terkait dunia pekerjaan di masa depan. Stephanie Tarradea, S.Psi., M.Psi., Psikolog., selaku alumni Program Magister Psikologi Ubaya sekaligus Human Recruitment di Perseroan Terbatas (PT) Sumber Kopi Prima hadir sebagai narasumber dalam seminar ini. Dilaksanakan secara offline, tepatnya di Perpustakaan Lantai 5, Kampus II Ubaya Tenggilis, seminar ini dihadiri oleh puluhan partisipan dari kalangan Ubaya.

Dea membuka diskusi dengan memberikan sedikit gambaran terkait society 5.0. Ia menyatakan bahwa society 5.0 merupakan sebuah konsep yang dilakukan dengan menggabungkan teknologi dengan kebutuhan manusia. “Jadi antara aspek cyber space dan physical space digabungkan,” tuturnya. Menurut Dea, hal tersebut dilakukan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi di kehidupan sehari-hari. “Dengan society 5.0, kita bisa hidup dengan lebih nyaman serta memiliki kualitas hidup yang lebih tinggi, misalnya bekerja dengan lebih efisien dan menurunnya tingkat stres,” tambahnya.

Lebih lanjut, Dea turut menuturkan bahwa Jepang merupakan negara yang mempelopori kemunculan society 5.0. “Ini dilakukan untuk menjawab program Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di tahun 2015 yakni Sustainable Development Goals (SDG),” katanya. Program SDG sendiri dilakukan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. “Setelah PBB mengusung SDG, muncul konferensi di Jepang yang memunculkan society 5.0,” ucapnya. Konferensi tersebut dilakukan guna memotivasi masyarakat Jepang agar menyelesaikan masalah sehari-hari dengan memanfaatkan teknologi yang ada.

Pemaparan materi banyak menarik pertanyaan dari para partisipan.Salah satu partisipan mengajukan sebuah pertanyaan “Negative attitude berkaitan dengan pandangan negatif pada orang atau hal lain. Apakah negative attitude juga bisa berupa pandangan negatif pada diri sendiri?” Menjawab pertanyaan tersebut, Dea menyatakan bahwa negative attitude juga dapat terjadi pada diri sendiri. Menurutnya, individu melihat hal di luar secara negatif karena sudah terlebih dulu melihat dirinya sendiri secara negatif. “Hal ini menyebabkan kita tidak dapat menyadari potensi pada diri kita. Padahal kita memiliki potensi yang besar, hanya karena mindset negatif tersebut kita jadi terbatas,” tutupnya.(jv/fg1)