Universitas Surabaya (Ubaya) berkomitmen untuk memberi kontribusi dalam kancah internasional. Hal ini dibuktikan dari kepercayaan tim BUiLD Project untuk Ubaya. Ubaya termasuk salah satu kampus dari 12 kampus skala internasional yang dipercaya untuk menjadi bagian dalam project Building Universities in Leading Disaster Resilience (BUiLD). BUiLD sendiri adalah project besutan Konsorsium Erasmus+.
Di Ubaya, penerapan BUiLD project ini tertuang dalam terciptanya Center of Disaster Management Ubaya. Tepatnya pada tanggal 13 Oktober 2022 Ubaya menerima kedatangan tim BUiLD yakni Paul Schober (Hafelekar, Austria), serta Nadine Sulkowski (Koordinator BUiLD Project dari University of Gloucestershire Inggris). Acara yang dilaksanakan di Seminar Room Gedung HI ini dihadiri oleh perwakilan pimpinan universitas, serta tim BUiLD Ubaya.
“Terima kasih banyak, sambutan terhangat. Ini adalah salah satu embrio proyek kami,” ungkap Dr.rer.nat. Maria Goretti Marianti Purwanto, selaku Wakli Rektor I Ubaya. Maria pun menerangkan bahwa ini jadi sebuah kehormatan bagi Ubaya, khususnya peluang yang besar terjadi pada saat pandemi selama 2,5 tahun. “Kami harap melalui pertemuan ini ada masukan bagi kami sehingga kami dapat mengembangkan kegiatan kami lebih lagi,” tambah Maria.
Nadine pun mengungkapkan rasa terima kasih karena Ubaya mengundang stakeholder eksternal untuk pertemuan kali ini. “Terima kasih juga karena sudah bersedia menerima kami,” ungkap Nadine. Ia pun menjelaskan bahwa rasa syukurnya setelah 3 tahun pandemi dan bertemu secara langsung. “Kami mengapresiasi bahwa setiap partner yang terlibat dalam Center of Disaster Management Ubaya membawa keunikan masing-masing,” imbuh Nadine. Ia pun juga mengapresiasi dukungan univ.
Prof. Ir. Joniarto Parung M.M.B.A.T., Ph.D., selaku ketua BUiLD Project Ubaya pun mengungkapkan bahwa ini adalah upaya pemanfaatan sumber daya dalam kampus. “Kita tahu di kampus banyak sekali sumber daya yang jikalau terintegrasi bisa memberi banyak bantuan kepada masyarakat yang terkena bencana,” ungkap Joni. Menurutnya, sumber daya kampus juga bisa membantu pemerintah dalam supaya bisa tangguh menghadapi bencana. “Kita ingin melibatkan seluruh warga kampus, supaya peduli terhadap bencana dan peduli mempersiapkan diri menghadapi bencana,” tutup Joni. (sml)
