Mindfulness: Metode untuk Menyadari dan Merasakan Momen Saat Ini samueldim October 6, 2022

Mindfulness: Metode untuk Menyadari dan Merasakan Momen Saat Ini

Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)

Konseling dan Pengembangan Diri Mahasiswa (KPDM) Universitas Surabaya (Ubaya) mengadakan Student Success Seminar dengan tema Mindfulness pada Kamis, 6 Oktober 2022.Acara ini bertujuan mengenalkan konsep mindfulness dalam kehidupan sehari-hari. Aris Surya Putra S.E., M.Ak., selaku Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Ubaya hadir sebagai narasumber pada acara kali ini. Puluhan partisipan dari kalangan mahasiswa Ubaya hadir dalam acara yang diselenggarakan di Gedung Perpustakaan lantai 5, Kampus II Ubaya, Tenggilis.

Mindfulness adalah suatu metode untuk bisa hidup lebih tenang, bijaksana, dan lurus,” tutur Aris. Dengan sepenuhnya menyadari dan merasakan diri serta lingkungan sekitar, seseorang dapat mengetahui alasan ia berada di waktu dan tempat ini. Hal tersebut dapat membuat pikiran menjadi jernih sehingga seseorang bisa menghadapi persoalan hidupnya, seperti: stres, cemas, perasaan selalu gagal, kecewa, dan lainnya yang mampu meningkatkan kualitas hidup. “Percuma memikirkan segala sesuatu yang terjadi karena hal tersebut tidak akan mengubah kondisi saat ini,” lanjutnya.

Namun, penerapan mindfulness tidak bisa dilakukan secara instan. Butuh waktu dan proses yang panjang supaya mindfulness dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu cara untuk melatihnya yaitu dengan meditasi. “Coba Anda pejamkan mata dan fokus. Tarik napas dan keluarkan perlahan,” tutur Aris. Cara ini dapat membuat seseorang menjadi lebih tenang, relaks, fokus, serta berdamai dengan situasi yang dialami. Meskipun demikian, meditasi tidak harus dilakukan pada suatu keadaan sangat khusus. Menurut Aris, setiap kegiatan yang dijalani sehari-hari dapat dijadikan sebagai media untuk bermeditasi. “Tidak harus yoga atau semacamnya, selama sadar kalau kita melakukan suatu hal, maka itu bisa disebut latihan meditasi,” jelas Aris.

Mendekati akhir acara, seorang peserta bernama Loki bertanya mengenai overthink yang dialaminya. “Saya sebagai pribadi yang overthink, merasa harus mengecek segala sesuatu berulang kali, seperti apakah tugas saya sudah dikumpulkan atau belum. Adakah cara untuk mengatasinya?” tanyanya. Mendengar pertanyaan ini, Aris langsung menjawab, “Sebenarnya, mengecek sesuatu berulang kali merupakan tanda bahwa kita sudah menerapkan mindfulness. Namun, hal ini akan menimbulkan rasa lelah bagi diri sendiri jika terus menerus dilakukan, bahkan menjadi tanda bahwa kita adalah pribadi yang kurang percaya diri.” Oleh karena itu, Aris menegaskan bahwa apabila memang sudah benar-benar dicek dan dipastikan tidak ada kesalahan, maka sesuatu tersebut dapat segera dilepaskan.(SV1,dhi)