Inflasi: Ancaman atau Peluang dalam Trading Forex? samueldim October 6, 2022

Inflasi: Ancaman atau Peluang dalam Trading Forex?

Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)

Kamis, 6 Oktober 2022, Ubaya Investor Club (Uvest) mengadakan seminar yang berjudul Strategi Trading Forex di Tengah Hantu Inflasi. Acara ini diadakan di Galeri Investasi, Kampus II Universitas Surabaya (Ubaya). Bertujuan mengedukasi peserta dalam trading forex di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi, seminar diisi oleh Adhi Perdana selaku Manajer Pemasaran PT Agrodana Futures. Kegiatan yang berlangsung secara offline ini diikuti oleh puluhan peserta dari kalangan mahasiswa Ubaya maupun umum.

Adhi memaparkan bahwa sebelum mulai berinvestasi, calon investor harus terlebih dahulu mengecek tempat terjadinya transaksi. “Kalau tidak terjadi di bursa, terdapat kemungkinan transaksi tersebut hanyalah Multi Level Marketing (MLM) yang dibalut dengan kedok investasi,” ucapnya. Selain itu, legalitas perusahaan dan pialang (perantara) juga menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan sebelum membuat keputusan investasi. “Kita jangan mudah percaya dengan pialang yang mengaku telah memiliki izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Lebih baik kita cek sendiri di website-nya,” imbau Adhi.

Terkait dengan trading forex, Adhi menjelaskan bahwa hal yang diperdagangkan adalah nilai tukar dari mata uang. “Konsepnya sama seperti money changer, hanya saja ini secara online,” ungkapnya. Di samping itu, Adhi juga menyampaikan bahwa trading forex merupakan transaksi yang high risk high return sehingga investor harus memiliki mental yang tangguh. “Supaya lebih tahu mekanisme transaksinya dan siap untuk terjun ke pasar forex, kalian dapat mencoba akun demonstrasi terlebih dahulu,” pungkas Adhi.

Lebih lanjut, Adhi membahas mengenai trading forex di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi. “Saat ini, nilai Euro sebagai salah satu mata uang yang paling berpengaruh di dunia turun ke tingkat yang paling rendah dalam dua puluh tahun terakhir,” ucapnya. Alih-alih memandangnya sebagai sebuah ancaman, Adhi melihat hal tersebut sebagai kesempatan atau peluang bagi investor. “Justru saat nilai mata uang tersebut turun, itulah waktunya kita membeli,” ujarnya.

Menariknya topik seminar memancing beberapa pertanyaan dari para peserta, salah satunya Leo. Ia bertanya, “Bagaimana cara mengetahui kemampuan pembayaran pialang dalam menyalurkan profit yang didapatkan oleh investor?” Menjawab hal ini, Adhi mengatakan bahwa hal tersebut dapat dilihat seiring berjalannya waktu. “Pialang yang benar dan memiliki kemampuan pembayaran yang baik akan menyalurkan profit secara seluruhnya pada investor dalam waktu yang singkat,” ucap Adhi.(jes)