Kenali Desain Interaksi, Kedepankan Empati dalam Desain Sebuah Produk samueldim October 2, 2022

Kenali Desain Interaksi, Kedepankan Empati dalam Desain Sebuah Produk

Industri Kreatif adalah salah satu fokus pemerintah Indonesia dalam menangkap fenomena di masyarakat yang dapat diselesaikan secara kreatif. Selain itu, Industri Kreatif pun juga berperan sentral dalam mengeksporasi budaya lokal, serta mengintegrasikannya kedalam komoditas yang mampu dikomersialisasi. Hasil akhirnya, industri kreatif dapat meningkatkan taraf hidup manusia. Di Universitas Surabaya, gagasan ini tertuang dan dipelajari di Fakultas Industri Kreatif (FIK).
Guguh Sujatmiko, S.T., M.Ds., selaku Ketua Program Studi Desain Produk Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya pun menerangkan bahwa hal yang dipelajari disini berangkat dari keilmuan desain. “Khususnya desain thinking, maka keilmuannya ini memang banyak mengolah kreativitas,” imbuhnya. Dengan output creativepreneurship, lulusan diharapkan bisa memanfaatkan kreativitasnya untuk menciptakan sebuah komoditas yang mampu dikomersilkan. “Contohnya bisa membuat sebuah produk desain ataupun fashion desain, lalu bisa menjual secara mandiri,” terangnya.
Guguh Sujatmiko, S.T., M.Ds., selaku Ketua Program Studi Desain Produk Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya
Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya memberi peluang untuk mengembangkan kemampuan kreatifnya melalui 3 program, yaitu program Desain Manajemen Produk, program Desain Fashion Produk Lifestyle, serta program Kekhususan Desain Interaksi dengan gelar Sarjana Desain (S.Ds.). Desain Manajemen Produk berfokus pada keilmuan industrial design dan manajemen produk, sementara Desain Fashion Produk Lifestyle berfokus pada kreasi busana serta produk penunjang gaya hidup seperti tas, sepatu, dan perhiasan. Sementara Desain Interaksi adalah salah satu program kekhususan yang paling baru dan unik di FIK.
“Desain interaksi itu adalah salah satu program keilmuan dari desain produk yang khusus mempelajari hubungan manusia dengan produk,” ungkap Guguh. Program Kekhususan Desain Interaksi, oleh Program Studi Desain Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya ini diwarnai dengan ilmu terkait teknologi dan manusia, terkhususnya tentang manusia itu sendiri, hubungan antar manusia, hubungan manusia dengan produk, serta perilaku manusia terhadap produk. “Khususnya juga bagaimana manusia memanfaatkan desain dalam kehidupannya sehari-hari,” imbuhnya.
Desain Interaksi, sebagai salah satu Program Kekhususan di Program Studi Desain Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya ini menjadi penting untuk dipelajari karena ada fokus yang besar pada perkembangan dan kebutuhan manusia menuju society 5.0 dengan meningkatkan user experience. “Misalnya, sarana duduk yang membuat manusia mudah tertidur. Perlu diperhatikan konsep perancangan yang inovatif terkait bagaimana membuat manusia merasa nyaman dan seberapa cepat ia mampu tertidur,” ungkap Guguh.
Selain solusi produk tangible, desain interaksi juga menghasilkan solusi produk intangible. “Saat ini handphone menjadi alat komunikasi utama yang memiliki berbagai macam interaksi,” ungkap Guguh. Ragam interaksi inilah yang akan dieksplorasi pada Program Kekhususan Desain Interaksi. “Dulu misalnya manusia menggunakan handphone yang memiliki keypad, namun sekarang sudah menggunakan layar sentuh. Layar sentuh semakin mudah digunakan hanya dengan satu jari saja sehingga menimbulkan rasa nyaman dan membuat hidup manusia menjadi lebih baik” jelasnya. Desain Interaksi akan mengeksplorasi cara-cara baru yang memudahkan manusia atau membuat manusia lebih nyaman dalam menggunakan suatu produk. “Ini masih akan berkembang karena pasti manusia selalu membutuhkan produk,” jelas Guguh.
Lulusan yang berfokus pada Program Kekhususan Desain Interaksi, Program Studi Desain Manajemen Produk, Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya, diharapkan akan lebih peka terhadap fenomena permasalahan dan kebutuhan yang berkembang di masyarakat. “Dari fenomena yang diangkat dan diselesaikan melalui sebuah desain, ini akan menjadi kekuatan tersendiri untuk teman-teman. Mereka mampu memetakan kebutuhan manusia lebih dalam,’ ungkapnya. Sehingga lulusan tidak hanya mendesain sebuah produk, namun juga mengeluarkan blueprint yang matang agar bisa diproduksi. “Dengan banyak merasakan, melihat fenomena, kemudian akan muncul kegelisahan dalam diri terkait dengan segala hal yang berhubungan dengan produk, tandanya itu sudah mulai ada keinginan untuk mempelajari desain interaksi,” tutup Guguh.
Mahasiswa yang akan masuk ke Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya akan mengikuti program perkuliahan selama 7-8 semester, dan memperoleh gelar sarjana desain (S.Ds). Program Studi ini juga telah memperoleh akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada tahun 2019 dan memperoleh sertifikasi internasional Asean University Network for Quality Assurance (AUN-QA) pada tahun 2022. Lulusan dapat memiliki pekerjaan yang memiliki kekhusuan pada desain sesuai dengan program studinya, seperti product designer, project brand manager, model maker, design entrepreneur, interaction designer, digital product researcher, usability analyst, assets designer, fashion designer, fashion illustrator, ataupun fashion stylist.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya dapat mengunjungi laman https://ubaya.id/fikubaya, https://industrikreatif.ubaya.ac.id/, atau hubungi 0812 500 1005 (WA only / no call). (sml)