Kupas Penerapan Filsafat dari Sudut Pandang Ilmu Psikologi samueldim October 1, 2022

Kupas Penerapan Filsafat dari Sudut Pandang Ilmu Psikologi

Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)

Jumat, 30 September 2022 Program Studi Magister Psikologi Sains Universitas Surabaya (Ubaya) mengadakan Kuliah Tamu bertajuk “Peran dan Penerapan Filsafat dalam Ilmu Psikologi”. Kegiatan ini diharapkan dapat mengedukasi partisipan untuk memperoleh kerangka berpikir yang sistematis, rasional, dan radikal dalam bidang ilmu psikologi. Kuliah tamu kali ini menghadirkan Dr. Martin Suryajaya, M. Hum., selaku penulis filsafat, kritikus sastra, dan novelis sebagai narasumber. Diadakan secara daring melalui Zoom, kegiatan ini berhasil menarik hingga puluhan partisipan dari kalangan Ubaya dan non Ubaya.

Martin menyatakan, psikologi merupakan suatu ilmu yang memiliki hubungan erat dengan filsafat. “Seluruh ilmu pengetahuan dibangun di atas dasar logika, begitu pula psikologi. Dalam hal ini, filsafat bisa memberikan kerangka berpikir yang sistematis, logis, dan rasional,” buka Martin. Dalam penerapannya sendiri, terdapat tiga landasan peran filsafat di ilmu psikologi. “Ada tiga landasan yaitu kesadaran, bahasa dan struktur kedirian(selfhood), serta kesadaran tanpa bias antroposentris,” tutur Martin. Menurut Martin, kesadaran ini berkorelasi dengan pikiran. “Kesadaran dapat membantu menjernihkan problem klasik ilmu psikologi yakni menjelaskan gejala mental dalam relasinya dengan gejala fisik,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Martin turut menjelaskan bagaimana cara kita berpikir luas tentang kesadaran tanpa mengasumsikan manusia sebagai sudut pandang utamanya atau yang dapat dikenal sebagai metode fenomenologi. “Ciri khas fenomenologi adalah pendekatannya yang mau secara radikal memahami hakikat dari realitas tanpa terjatuh pada asumsi,” katanya. Martin juga menjelaskan jika filsafat fenomenologi membuka jalan bagi pengertian kesadaran yang lebih menyatu dengan pengalaman. “Dengan menggunakan metode ini, penelitian psikologi akan menjadi semakin manusiawi dan akan semakin mampu menangkap apa yang sesungguhnya terjadi di dalam realitas,” ujar Martin.

Pembahasan materi banyak menarik pertanyaan dari para partisipan pada sesi tanya jawab, salah satunya Yovita Ramos. “Apa saja tips belajar filsafat agar lebih menarik bagi pemula?” tanyanya. Menjawab pertanyaan tersebut, Martin menyatakan bahwa banyak pintu masuk menuju filsafat, bahkan tanpa membaca buku pun kita bisa sampai pada ilmu filsafat. “Ketika kita membicarakan tentang suatu hal, lalu kita bertanya lebih lanjut dan ilmu sudah tidak bisa menjelaskan itu maka kita serahkan pada filsafat,” ucap Martin. Tak lupa Martin menyarankan bagi para peserta yang ingin menambah minat pada filsafat untuk membaca bacaan populer seperti Filosofi Teras.(sxn,dhi)