Kolaborasi Dosen-Mahasiswa UBAYA Gelar Pelatihan Peningkatan Usaha Bawang Goreng di UMKM Lumajang samueldim September 26, 2022

Kolaborasi Dosen-Mahasiswa UBAYA Gelar Pelatihan Peningkatan Usaha Bawang Goreng di UMKM Lumajang

Kerjasama dosen dan mahasiswa Universitas Surabaya (UBAYA) untuk Program Pendampingan dan Pengembangan UMKM (P3U) di Kabupaten Lumajang menjadi kolaborasi yang luar biasa dalam melaksanakan aktivitas Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) pada program hibah PkM internal 2022 dari LPPM UBAYA. Aksi kolaborasi antara dosen dan mahasiswa Universitas Surabaya ini adalah bentuk pengabdian dosen dan mahasiswa kepada masyarakat untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilannya dalam pendampingan dan pengembangan masyarakat UMKM.
Salah satu UMKM yang didampingi dalam P3U adalah SLB Samala Nerugrasa 1 Kunir, Kab. Lumajang beralamat di Jl. Kasmari No 2 Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang. SLB ini merupakan salah satu sekolah yang memiliki unit bisnis UMKM yang menjadi wadah bagi siswa berkebutuhan khusus (ABK) dan lulusannya untuk belajar berwirausaha. Produk yang dihasilkan adalah black garlic, telur asin, dan bawang goreng serta produk fashion seperti konektor masker, bros, dan masih banyak lagi. Produk unggulan dari UMKM SLB ini adalah bawang goreng yang sudah di ekspor ke Malaysia.
Kolaborasi yang melibatkan dosen dan mahasiswa Ubaya yang diketuai oleh ibu Siti Zahro, Ph. D ini berupa pelatihan dan renew teknologi. Ada beberapa pelatihan yang dilaksanakan di SLB Samala Nerugrasha 1 Kunir, Kab. Lumajang ini yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas serta menambah profit usaha bawang goreng.
Pelatihan pertama difasilitatori oleh Faizal Susilo Hadi S.E., M.SM dari Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya, materi yang disampaikan terkait dengan manajemen UMKM. Materi kedua tentang pembuatan desain kemasan untuk bawang goreng disampaikan oleh Hany Mustikasari, S. Sn. M. Ds., dari Fakultas Industri Kreatif Ubaya. Pelatihan ketiga disampaikan oleh Christabel Annora Paramita Parung, S.T., M.Sc., dari Fakultas Industri Kreatif Ubaya, tentang fungsi dan syarat kemasan. Pelatihan keempat tentang bagaimana cara mengolah dan mengawetkan bawang goreng dan produk lainnya yang disampaikan oleh Yayon Pamula Mukti, S.TP., M.Eng. dari Fakultas Teknobiologi, Ubaya. Pelatihan diikuti oleh kepala sekolah, guru, dan siswa.
Tidak cukup sampai disitu masih ada lagi pelatihan tentang bagaimana cara menjual bawang goreng melalui market place yang disampaikan oleh Brian Kurniawan Jaya, S.Ds., M.A., dari Fakultas Industri Kreatif Ubaya. Pelatihan-pelatihan yang melibatkan banyak dosen dan berkolaborasi dengan mahasiswa Ubaya ini tidak hanya berhenti saat pelatihan usai tetapi program pendampingan akan terus dilakukan pada UMKM SLB Samala Nerugrasa 1 Kunir, Kab. Lumajang ini. Pendampingan yang dilakukan oleh dosen-dosen berupa konsultasi hasil luaran dari pelatihannya.
Contohnya adalah pada pelatihan mendesain kemasan luarannya adalah desain kemasan, dimana desain kemasan ini dikonsultasikan kepada pemateri pelatihan hingga desain yang diharapkan terwujud. Selain itu, luaran dari pelatihan manajemen UMKM adalah pembukuan yang sesuai standar UMKM sehingga selama UMKM SLB ini berproses maka akan terus didampingi oleh dosen pematerinya. Hal ini dilakukan karena P3U pada PkM internal Ubaya tahun 2022 tidak hanya sekedar pengabdian tetapi terus membersamai UMKM untuk berkembang lebih baik.
Dalam kegiatan ini juga diadakan serah terimakan teknologi baru (renew teknologi) dalam pembuatan bawang goreng berupa alat pengiris bawang merah yang selama ini menggunakan alat manual menjadi pengiris bawang menggunakan mesin, spinner merupakan teknologi baru yang juga diserahkan untuk membantu meniriskan bawang goreng karena selama ini menggunakan tissue yang menyebabkan bertambahnya sampah, dan peralatan lainnya yang diserahkan kepada UMKM SLB Samala Nerugrasha 1 Kunir.
Harapannya dengan pelatihan dan renew teknologi yang telah dilaksanakan dapat meningkatkan kompetensi SDM dan mengembangkan unit bisnis SLB Samala Nerugrasha 1 Kunir. Selain itu juga sebagai media pembelajaran kewirausahaan bagi ABK yang dikemudian hari mereka bisa menciptakan bisnis sendiri. (*)
Sumber: kempalan.com