Tim Riset Keilmuan Fakultas Teknobiologi UBAYA Gelar Penyuluhan Budidaya Porang di Trawas samueldim September 22, 2022

Tim Riset Keilmuan Fakultas Teknobiologi UBAYA Gelar Penyuluhan Budidaya Porang di Trawas

MOJOKERTO: Bertempat di Balai Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Mojokerto, Sabtu, 17 September 2022, diadakan Penyuluhan Teknik dan Trik Budidaya Porang di lapangan dengan narasumber Dr. Ir. Didik Pudji Restanto, M.Si. Pelatihan ini sebagai lanjutan diskusi yang dilakukan oleh Tim Riset Keilmuan Universitas Surabaya (UBAYA) yang diketuai oleh Dr. Ir. Popy Hartatie Hardjo, M. Si. dari Fakultas Teknobiologi pada 29 Agustus 2022 lalu.
Kegiatan merupakan salah satu aktivitas dari program Riset Keilmuan skema Hibah Mandiri Dosen 2021/2022 yang didanai oleh Kemendikbud Ristek dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Acara ini dibuka dengan sambutan oleh Ketua Badan Perwakilan Daerah (BPD) merangkap pengawas Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Ketapanrame Taufik.
Taufik menyampaikan harapan agar penyuluhan hari ini dapat memberikan inspirasi sekaligus tips serta trik bagi para petani agar dapat tetap maju dan berdaya bersama porang.
Didik selaku narasumber merupakan seorang akademisi sekaligus pemerhati porang dari Fakultas Pertanian Universitas Jember. Porang merupakan tanaman dengan manfaat luar biasa karena kandungan glukomanannya yang tinggi.
Dalam kesempatan ini Didik menyampaikan tips agar porang dapat tumbuh subur dan petani porang berdaya. Didik menjelaskan bahwa porang akan tumbuh subur jika ditanam di bawah naungan dan dibudidayakan dengan bahan-bahan organik.
“Porang umumnya dibudidayakan menggunakan biji dan bulbil katak. Akan tetapi, budidaya dengan cara konvensional semacam ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan kadang hasilnya tidak sesuai harapan,” terang dia. Oleh karena itu, Didik memperkenalkan Teknik kultur jaringan sebagai salah satu alternatif teknik budidaya porang.
Budidaya porang dengan teknik kultur jaringan tidak akan terpengaruh oleh masa dormansi porang, tetapi membutuhkan lingkungan yang steril. Didik menutup penyuluhannya dengan menyampaikan beberapa trik agar petani porang berdaya antara lain sesama petani harus kompak, harus ada koperasi yang sehat yang bisa berkolaborasi dengan pabrik, petani porang harus menjaga kualitas porang yang dihasilkan agar kandungan glukomanannya tinggi, porang ditunggu sampai rebah dahulu baru dipanen untuk mendapatkan hasil panen yang paling maksimal serta porang dijadikan produk olahan seperti roti, bakso, perkedel, dan lainnya.
Sesi diskusi yang berlangsung setelahnya diramaikan oleh pertanyaan dari para petani yang ingin mengetahui bagaimana cara mengatasi serangan hama celeng dan cara mengolah porang menjadi produk jadi agar petani porang lebih berdaya.
Penyuluhan hari ini ditutup dengan kesepakatan rencana aktivitas selanjutnya berupa pelatihan pembuatan bibit porang secara kultur jaringan sebagai bagian dari pembinaan petani porang LMDH Desa Ketapanrame yang merupakan program berkelanjutan dari skema Hibah Riset Mandiri Dosen 2021/2022. (*)
Sumber: kempalan.com