Program Kekhususan Bionutrisi dan Inovasi Pangan, Peran Fakultas Teknobiologi Ubaya dalam Isu Ketahanan Pangan hayuning August 28, 2022

Program Kekhususan Bionutrisi dan Inovasi Pangan, Peran Fakultas Teknobiologi Ubaya dalam Isu Ketahanan Pangan

Ketahanan pangan selalu menjadi hal yang dipertimbangkan pemerintah dalam menghadapi isu-isu global. Pasalnya, ketahanan pangan akan menjadi isu yang berkembang ke isu kesehatan, ekonomi, yang sangat berdampak pada masyarakat. Di Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya (Ubaya), Program Kekhususan Bionutrisi dan Inovasi Pangan menjadi salah satu program yang memiliki perhatian khusus dalam menghadapi isu ketahanan pangan. Ditemui di Kampus II Ubaya Tenggilis, Johan Sukweenadhi, Ph.D., Dosen Fakultas Teknobiologi Ubaya yang juga merangkap sebagai Koordinator Program Kekhususan ini pun berpendapat inovasi pangan akan membantu Indonesia meningkatkan ketahanan pangan.

“Ketahanan pangan mencakup 3 elemen, yakni produksi, distribusi dan kualitas pangan,” ungkap Johan. Ia pun menjelaskan karena pangan adalah kebutuhan primer, maka Indonesia dengan jumlah masyarakat yang mencapai kisaran 270 juta jiwa pun memiliki kebutuhan pangan yang luar biasa. “Masalah ketahanan pangan masih akan terjadi kalau kita berpatok pada satu atau dua komoditas saja,” terangnya. Koordinator Program Kekhususan Bionutrisi dan Inovasi Pangan Fakultas Teknobiologi Ubaya ini pun menjelaskan bahwa ketika ada force majeure yang tidak diharapkan dan mengganggu salah satu atau beberapa elemen ketahanan pangan tersebut, akan terjadi inflasi di bahan pangan tersebut. “Jika inflasi pangan terjadi, daya beli menurun, masyarakat jadi terdampak. Misal, ketika suatu bangsa terlalu bergantung pada impor tepung terigu, lalu perang terjadi yang membuat rantai pasok gandum yang menjadi bahan baku tepung terigu terganggu, maka ketahanan pangan bangsa tersebut juga akan kacau” imbuhnya.

Johan pun menjelaskan bahwa Program Kekhususan Bionutrisi dan Inovasi Pangan Fakultas Teknobiologi Ubaya dapat memperkuat ketahanan pangan Indonesia. Pasalnya, program kekhususan ini tidak hanya berfokus ke proses, namun juga bagaimana menghidangkan suatu komoditas dalam kualitas yang lebih bagus, serta adanya inovasi pangan. “Contohnya eksplorasi bahan pangan baru. Banyak penelitian yang sudah kami lakukan, dalam menemukan potensi dari limbah agroindustri, misal dari tepung batang pohon buah naga, yang tinggi serat dan dapat dipakai untuk substitusi tepung terigu,” jelas Johan. “Tapi, bagaimana kita bisa mencari sumber pangan baru kalau semisal kita tidak tahu komoditas tersebut aman untuk dikonsumsi?” tanyanya serius. Hal ini pun menjadi penting karena Indonesia mempunyai banyak sekali sumber daya yang dianggap limbah dan dibuang begitu saja, padahal masih memiliki nilai gizi atau potensi lainnya.

Program Kekhususan Bionutrisi dan Inovasi Pangan Fakultas Teknobiologi Ubaya pun menjadi sebuah kurikulum yang mengenalkan tiga hal. Bio, nutrisi, dan inovasi. “Bio dari Bioteknologi, kita memanfaatkan makhluk hidup. Nutrisi ada aspek nutrisi, keamanan dan value pangan. Lalu ada inovasi, dimana ini yang akan relevan dengan tuntutan jaman,” ungkap Johan. Ia pun menerangkan bahwa kebutuhan-kebutuhan akan dapat dieksplorasi dengan maksimal.

Johan pun mengungkapkan, bahwa potensi pengembangan dan inovasi pangan sangat luas yang dapat dikembangkan juga dari daerah. “Ya kita lihat saja masyarakat daerah punya makanan khas masing-masing. Tiap daerah punya makanan pokok yang berbeda,” terang Johan. Alhasil, sebenarnya ada potensi yang luar biasa besar untuk memanfaatkan kearifan lokal yang ada di daerah-daerah tertentu, sehingga memunculkan komoditas baru. “Tidak hanya beras, melainkan juga kentang, sagu, jagung, sorgum dan sebagainya,” imbuhnya lagi.

Mahasiswa yang tertarik mengambil Program Kekhususan Bionutrisi dan Inovasi Pangan Fakultas Teknobiologi Ubaya ini akan mendapat banyak kurikulum inti yang akan mempertajam keilmuan mereka di bidang ini. Beberapa mata kuliah seperti evaluasi gizi, teknologi pengolahan pangan, teknologi pengemasan pangan, human nutrition nutrigenomic, pangan fungsional nutraceutical dan beberapa mata kuliah lain akan memperkaya lulusan dalam menjawab isu ketahanan pangan. “Misalnya, tepung batang pohon buah naga yang tadi dapat menggantikan tepung terigu, kita bisa lanjutkan pengembangannya menjadi produk pangan fungsional dalam bentuk pudding dan cookies, dengan pengemasan yang menonjolkan inovasi produk tersebut,” imbuh Johan.

“Ilmu di Bionutrisi dan Inovasi Pangan Fakultas Teknobiologi Ubaya adalah peleburan pangan konservatif dan bioteknologi,” ungkap Johan. Di program kekhususan ini, mahasiswa akan diajak berpikir kritis dalam proses-proses yang akan memudahkan dan mempercepat adaptasi di tengah disrupsi yang terjadi. Hal ini berbeda dengan keilmuan Teknologi Pangan (TP). “Teknologi pangan lebih banyak mempelajari proses produksi suatu pangan. Sementara program kekhususan Bionutrisi dan Inovasi Pangan Fakultas Teknobiologi Ubaya lebih banyak belajar memanfaatkan makhluk hidup yang berperan dalam proses produksi pangan,” terang Johan. Oleh karena itu, akan ada proses mempelajari bakteri dan proses produksi pangannya. Ia mencontohkan industri kecap yang menggunakan enzim, akan dipelajari terlebih dahulu mikroorganisme dan/ atau enzim yang berperan dalam memproduksi kecap tersebut, barulah ke upaya optimasi proses yang mendukup pembuatan kecap itu.

Hal ini akan memunculkan inovasi-inovasi baru, karena bisa jadi ada bahan pangan tertentu yang dianggap limbah karena bersifat toksik bagi manusia. Namun, karena ada bakteri yang bisa mendegradasi toksin, sehingga bahan pangan tersebut menjadi aman dikonsumsi. “Apalagi kalau jadi bisa diarahkan sesuai kebutuhan konsumen, seperti rendah gula, kaya protein, tinggi serat, bebas gluten, dan sebagainya,” jelas Johan. Itu yang menjadi salah satu nilai tambah Program Kekhususan Bionutrisi dan Inovasi Pangan Fakultas Teknobiologi Ubaya.

Di akhir kesempatan, Johan pun mengajak para pembaca untuk terlibat dalam keilmuan ini. Terutama pada Program Kekhususan Bionutrisi dan Inovasi Pangan Fakultas Teknobiologi Ubaya. Pasalnya, mereka yang terlibat dalam program ini dapat menjadi trendsetter industri pangan. “Teman-teman yang akan menentukan masa depan Pangan Indonesia, melalui sinergi antara nutrisi dan inovasi,” tutup Johan.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Program Kekhususan Bionutrisi dan Inovasi Pangan Fakultas Teknobiologi Ubaya dapat mengunjungi laman https://ubaya.id/ftbubaya atau hubungi 0812 500 1005 (Wa only / no call). (sml)