Di Hari Kemerdekaan, Mahasiswa MAPAUS Ubaya Tuntaskan Misi Sosial dan Taklukkan Gunung Tertinggi di Kepulauan Maluku samueldim August 17, 2022

Di Hari Kemerdekaan, Mahasiswa MAPAUS Ubaya Tuntaskan Misi Sosial dan Taklukkan Gunung Tertinggi di Kepulauan Maluku

Universitas Surabaya (Ubaya) mengedepankan pembelajaran yang holistik, tidak hanya mempelajari hard-skills untuk mahasiswa, namun juga melatih soft-skills. Salah satu pendidikan soft-skills Ubaya terbukti dari kerja keras dalam bentuk kepedulian dan perjuangan teman-teman Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Surabaya (MAPAUS). Tepatnya jam 5 sore tadi, tepat di hari Kemerdekaan Indonesia pada hari Rabu, 17 Agustus 2022, 5 mahasiswa dari MAPAUS baru saja menuntaskan perjalanan dari Ambon, Maluku. Bukan hal sederhana, mereka mengemban misi sosial sekaligus taklukkan gunung tertinggi di Kepulauan Maluku. Perjalanan ini adalah bentuk kegiatan Sambang Dulur Nusantara, Ekspedisi 7 Puncak Kemenangan yang digagas oleh MAPAUS.

Ketua Acara Ekspedisi 7 Puncak Kemenangan, Yoga Murdana mengungkapkan bahwa pada mulanya MAPAUS memiliki keinginan untuk mendaki tujuh puncak tertinggi di Indonesia. “Sekarang, ekspedisi kami menyisakan dua puncak, yaitu Gunung Binaiya dan Puncak Jaya,” jelasnya. Yoga menganggap bahwa Puncak Jaya sebagai gunung tertinggi di Indonesia merupakan tujuan akhir dari ekspedisi tersebut. “Dengan demikian, kami memilih Gunung Binaiya sebagai ekspedisi keenam dari 7 Puncak Kemenangan ini,” ungkapnya.

Foto: Foto bersama Squad MAPAUS sebelum berangkat. Dilepas oleh Junanik Idayani, S.E., M.M., selaku Pembina MAPAUS; dan Dr. Dra. Christina Avanti, M.Si., Apt., selaku Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan.

Teofilus Vedro Nagaputera, Ketua Umum MAPAUS, selaku Koordinator Kegiatan, beserta empat squad MAPAUS berangkat ke Ambon utamanya menggunakan kapal. Perjalanan ini bukanlah perjalanan singkat, pasalnya mereka membawa buku-buku yang akan disumbangkan. Saat mereka sampai di Ambon, mereka dijemput dan menerima keramahtamahan dari Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) IAIN Ambon, dan beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.

Paginya, mereka lanjut menempuh perjalanan ke Desa Piliana, sebuah desa yang terletak di Pulau Seram, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Desa Piliana yang terletak di kaki Gunung Binaya ini pun menyapa teman-teman MAPAUS dengan hangat. Ketika mereka menapakkan kaki di Desa Piliana, mereka pun langsung disapa dengan upacara adat. Upacara adat ini dihadiri oleh Kepala Desamdash;atau sebutan lokal Bapa Rajamdash;Desa Piliana, serta sedikitnya puluhan siswa-siswi SD yang ada disana.

Menurut Yoga, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran mahasiswa di luar kelas. “Tidak hanya sekadar mendaki, kami juga mempelajari budaya serta bersosialisasi dengan masyarakat di sekitar gunung,” ujar Yoga. Selain itu, Ekspedisi 7 Puncak Kemenangan dapat menjadi kegiatan yang memberi manfaat bagi masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Binaiya. “Kami sebagai mahasiswa turut memberikan edukasi terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar gunung,” tutur Yoga. Harapannya

Pada kesempatan ini, tim MAPAUS juga bertemu dengan pengurus perpustakaan desa sebagai simbolis penyerahan buku layak baca bagi perpustakaan desa Piliana. Ini adalah salah satu bentuk dukungan Merdeka Belajar yang dikomitmenkan mahasiswa MAPAUS untuk membantu keterbukaan akses pembelajaran.

Foto: Squad MAPAUS di Puncak Binaya, 3.027 mdpl.

Tak lupa, tim MAPAUS juga menaklukkan Gunung Binaya, dengan ketinggian 3.027 mdpl (meter di atas permukaan laut). Binaya adalah gunung tertinggi di kepulauan Maluku. “Kami mahasiswa pecinta alam Universitas Surabaya, telah sampai di puncak Gunung Binaya!” seru mereka bersama-sama. Kini, dapat dikatakan bahwa bendera MAPAUS dan Ubaya telah berkibar di puncak tertinggi Maluku. Ubayatizen bangga atas pencapaian kalian! (sml, cbw)