Penyakit Anosmia: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya samueldim July 31, 2022

Penyakit Anosmia: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Ilustrasi: freepik.com (@pch.vector)
– Anosmia adalah kondisi seseorang yang mengalami pengurangan atau bahkan kehilangan pada daya penciumannya. Sederhananya, anosmia berarti ketidakmampuan seseorang dalam merasakan bau.
Apakah anosmia itu berbahaya? Anosmia biasanya tidak terlalu berbahaya, namun bisa berdampak besar pada kualitas hidup seseorang.
Pilek merupakan penyebab paling umum hilangnya sebagian penciuman. Dalam kasus ini, anosmia akan hilang dengan sendirinya.
Ada banyak penyebab penyakit anosmia, sebelum membahas itu simak penjelasan lengkap tentang arti anosmia berikut ini.
Apa Itu Anosmia?
Anosmia merupakan gangguan pada sistem penciuman atau disebut disfungsi kemosensoris. Demikian begitu dikutip dari e-journal Universitas Surabaya oleh Dwi Martha Nur Aditya.
Dikutip dari modul buku Cerdas IPA Terpadu oleh Siti Nurhayati S.Pd, pengertian anosmia yaitu penyakit yang disebabkan karena adanya bengkak pada selaput lubang hidung hingga berlendir. Hal itu membuat ujung pembau tertutupi.
Jenis Anosmia:
1.Anosmia Sementara
Kondisi umum seperti alergi atau pilek, menjadi penyebab anosmia sementara. Sesuai dengan namanya, anosmia jenis ini sejatinya akan hilang dengan sendirinya.
2.Anosmia Permanen
Anosmia permanen disebabkan oleh kondisi serius yang mempengaruhi otak atau saraf. Biasanya, orang penderita anosmia permanen itu memiliki tumor otak atau trauma kepala.
3.Anosmia Bawaan
Anosmia bawaan yaitu keadaan seseorang yang dilahirkan tanpa indra penciuman, karena kondisi genetik. Anosmia bawaan yang diturunkan atau perkembangan abnormal dari sistem penciuman (sistem sensorik tubuh), yang terjadi sebelum kelahiran.
Penyebab Terjadinya Anosmia?
Anosmia sering disebabkan pembengkakan atau penyumbatan di hidung. Dikutip dari laman Health Line, penyebab terjadinya anosmia adalah sebagai berikut:
Iritasi pada Selaput Lendir di Hidung
Anosmia paling umum disebabkan oleh iritasi selaput lendir, seperti berikut:
  1. Infeksi sinus
  2. Flu biasa
  3. Merokok
  4. Influenza alergi (rinitis alergi)
  5. Kongesti kronis yang tidak berhubungan dengan alergi (rinitis non-alergi)
  6. Kerusakan Otak atau Saraf
Reseptor di dalam hidung akan mengirimkan informasi melalui saraf ke otak. Nah, anosmia bisa disebabkan jika ada bagian dari jalur reseptor yang rusak.
Ada banyak kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan ini, antara lain:
  1. Faktor usia tua
  2. Masalah hormonal
  3. Tiroid yang kurang aktif
  4. Obat-obatan, termasuk antibiotik
  5. Sklerosis ganda
  6. Penyakit parkinson
  7. Skizofrenia
  8. Paparan bahan kimia yang mengenai bagian dalam hidung
  9. Cedera otak atau kepala
  10. Operasi otak
  11. Terapi radiasi
  12. Diabetes
  13. Konsumsi alkohol jangka panjang
  14. Epilepsi
  15. Penyumbatan Saluran Hidung
Penyebab anosmia atau kehilangan penciuman terjadi jika ada sesuatu yang secara fisik, menghalangi aliran udara ke dalam hidung. Penyumbatan saluran bisa terjadi jika seseorang menderita:
  1. Tumor
  2. Polip hidung
  3. Kelainan bentuk tulang hidung (septum hidung)
  4. Gejala Anosmia
Dikutip dari laman Yale Medicine, gejala anosmia bisa dikenali dengan ciri berikut ini:
  1. Melemah atau hilangnya penciuman
  2. Perubahan nafsu makan
  3. Sulit menyadari atau merespons bau tajam
  4. Risiko Anosmia
  5. Orang yang terkena anosmia mungkin kehilangan selera makan
  6. Menyebabkan kekurangan gizi
  7. Penurunan berat badan
Kapan Penderita Anosmia harus ke Dokter?
Jika kehilangan penciuman terjadi karena pilek, alergi, atau infeksi sinus, biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Jika penderita anosmia tidak kunjung hilang, maka dia harus berkonsultasi dengan dokter.
Dokter akan memeriksa untuk menentukan penyebab gangguan penciuman kamu. Karena anosmia dapat disebabkan berbagai kondisi, dokter juga terlebih dahulu menangani kondisi utama yang tampaknya menjadi penyebab anosmia.
Misalnya, jika dia menderita sinusitis alergi, dokter bisa membantu dengan memulihkan indera penciuman. Jika tumor hidung, polip hidung, atau kelainan bentuk hidung memerlukan pembedahan.
Penting juga untuk diketahui, bahwa terkadang penyebab anosmia tidak dapat ditentukan secara pasti. Selain itu, terkadang anosmia juga mungkin saja tidak dapat diobati.
Cara Mengatasi Anosmia
Obat anosmia adalah tergantung pada penyebabnya. Adapun perawatan atau cara mengatasi anosmia yang disebabkan oleh iritasi hidung, antara lain:
  1. Konsumsi obat dekongestan
  2. Konsumsi obat antihistamin
  3. Menggunakan semprotan hidung steroid
  4. Menggunakan antibiotik untuk infeksi bakteri
  5. Mengurangi paparan iritasi hidung dan alergi
  6. Berhenti merokok
Anosmia yang disebabkan oleh hidung yang tersumbat bisa diobati dengan menghilangkan atau menjauhi apa pun yang menghalangi saluran hidung kamu. Sejatinya, orang tua lebih rentan kehilangan indra penciuman mereka secara permanen.
Saat ini belum ada pengobatan yang tersedia untuk orang dengan anosmia bawaan. Nah, bagi orang yang sedang kehilangan sebagian indra penciuman mereka dapat menambahkan zat penyedap terkonsentrasi, ke makanan untuk meningkatkan nafsu makan mereka.
Tindakan Pencegahan Anosmia
Tindakan pencegahan anosmia yang disarankan diantaranya:
  1. Mengetahui label dan kadaluwarsa makanan dengan benar
  2. Membaca bahan kimia seperti pembersih dapur dan insektisida
  3. Menggunakan peralatan listrik
Penderita anosmia juga harus berhati-hati, dengan penggunaan gas alam. Mengapa? karena mereka mungkin akan kesulitan mendeteksi makanan busuk maupun kejadian kebocoran gas.
Orang dengan anosmia mungkin secara tidak sengaja mengkonsumsi makanan yang sudah busuk berbau asam atau tengik. Selain itu, mereka penderita anosmia juga mungkin juga tidak menyadari ketika mereka sedang menghirup udara beracun, bahkan udara yang penuh asap.
Demikian penjelasan tentang anosmia, yang merupakan gangguan pada sistem penciuman. Semoga detikers jadi paham ya jawaban dari apa yang dimaksud anosmia dan obatnya.
Sumber: detik.com