Kenali Bahaya Obesitas Pada Kesehatan samueldim July 26, 2022

Kenali Bahaya Obesitas Pada Kesehatan

Senin, 18 Juli 2022 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Surabaya (LPPM Ubaya) kembali mengadakan Seri Edukasi Masyarakat. Mengangkat tajuk “Peran Perguruan Tinggi Dalam Gerakan Society 5.0 for SDGs”, acara dilaksanakan supaya bisa saling berbagi pengetahuan pada masyarakat terkait obesitas. LPPM Ubaya mendatangkan dua dosen Fakultas Kedokteran Ubaya sebagai narasumber yakni dr. Sjafril Vika Permana, SpOG dan dr. Herry Wibowo M.Kes SpB. Vika membawakan materi pada seri kesembilan terkait “Gendutz, Susah Hamil?”. Sedangkan Herry akan memaparkan topik tentang “Gegara Obes: Bisa Berurusan Dengan Dokter Bedah?” pada seri kesepuluh.

Vika membuka diskusi dengan menjelaskan definisi dari obesitas sebagai kelebihan lemak tubuh. “Seseorang dianggap obesitas apabila Indeks Massa Tubuh (IMT), yaitu ukuran yang diperoleh dari hasil pembagian berat badan dalam kilogram (kg) dengan kuadran tinggi badan dalam meter lebih dari 30 kg per meter persegi,” jelasnya. Menurut Vika, obesitas bisa terjadi karena minimnya pengeluaran energi, faktor genetik, serta asupan energi yang tinggi. Hal ini tentu tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena obesitas mampu memberikan dampak negatif bagi kesehatan. Salah satunya yakni membuat seseorang menjadi sulit untuk hamil atau infertilitas.

Membahas lebih dalam, Vika menuturkan bahwa obesitas kerap membuat wanita mengalami menstruasi yang tidak teratur. “Padahal menstruasi tidak teratur menunjukkan atau menjadi salah satu tanda dari kegagalan ovulasi. Jadi wanita tersebut kemungkinan besar memiliki telur yang tidak baik,” jelasnya. Apabila dilihat secara medis, Vika mengatakan adanya istilah ovarium polikistik. “Jadi wanita memiliki indung telur dua, setiap bulannya akan bertelur banyak namun kecil-kecil. Akibatnya telurnya tidak matang dan sperma tidak bisa membuahi telur tersebut,” ucapnya.

Tidak hanya pada wanita, obesitas pada laki-laki rupanya juga memengaruhi proses wanita untuk hamil. “Obesitas itu menyebabkan sel lemak memengaruhi fisik dan bisa memicu gangguan ereksi. Jadi kemampuan untuk ejakulasi, tidur, serta hubungan suami istri terganggu,” jelas Vika. Selain itu, Vika juga menuturkan bahwa obesitas membuat kualitas sperma laki-laki menjadi kurang bagus. “Bahkan bisa sampai tidak ada spermanya. Akibatnya sel sperma tidak bisa membuahi sel telur,” katanya. Oleh karena itu, Vika menekankan agar baik wanita maupun pria yang obesitas untuk menerapkan gaya hidup yang sehat. “Bisa dengan menurunkan berat badan, menjaga kualitas makan, kontrol ke dokter, dan lainnya,” tegasnya.

Pemaparan materi dari Vika menarik banyak pertanyaan dari peserta. “Apa mungkin bisa muncul dampak dari obesitas ke depannya walaupun kita tidak merasakan apa-apa sebelumnya?” tanya Anissa. Hal ini dengan sigap dijawab oleh Vika bahwa tentu obesitas mampu memberikan dampak dalam jangka panjang. “Memang sebelumnya tidak terasa tapi saat sudah menikah kok sulit hamil ya. Belum lagi muncul komplikasi kesehatan yang lainnya,” tuturnya. Dari situ baru terasa bahwa dampak obesitas memengaruhi bagaimana kondisi fisik kita ke depannya. “Oleh karena itu, lebih bagus dan mudah untuk memperbaiki diri sedini mungkin daripada mengobati,” tutupnya. (et)