Ubaya Memulai Seri Edukasi Masyarakat Tahun 2022 samueldim July 25, 2022

Ubaya Memulai Seri Edukasi Masyarakat Tahun 2022

Surabaya: Universitas Surabaya (Ubaya) menggelar Seri Edukasi Masyarakat (SEM) Ubaya Tahun 2022 secara online yang dimulai dengan Seri 1 pada Senin (12/7/2022) melalui Zoom. SEM Ubaya 2022 direncanakan dihelat sebanyak 54 seri sesuai dengan ulang tahun ke-54 Ubaya pada tahun ini. SEM Ubaya 2022 mengambil tema Peran Perguruan Tinggi dalam Gerakan Society 5.0 for SDGs. SEM Ubaya 2022 dilaksanakan selama dua bulan, yaitu Juli hingga Agustus 2022.
Narasumber dari 54 seri pada SEM Ubaya 2022 berasal dari dosen Ubaya dan praktisi yang berminat pada tema yang diusung. Dari dosen Ubaya, narasumber untuk SEM Ubaya 2022 berasal dari semua fakultas (Farmasi, Hukum, Bisnis dan Ekonomika, Psikologi, Teknik, Teknobiologi, Industri Kreatif, dan Kedokteran) di lingkungan Universitas Surabaya dan Politeknik Ubaya. Sedangkan praktisi yang menjadi narasumber untuk SEM Ubaya 2022 diusulkan oleh fakultas atau dosen Ubaya sesuai dengan kebutuhan atas topik tertentu dari tema SEM Ubaya 2022.
Tema SEM Ubaya 2022 memiliki dua kata kunci, yaitu SDGs dan Society 5.0. Pembangunan berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk mensejahterakan masyarakat secara berkesinambungan. Komitmen yang disahkan secara resmi di markas PBB oleh semua negara di dunia pada 25 September 2015 berisikan 17 tujuan dan 169 target. Prinsip utama SDGs adalah tidak meninggalkan satu orang pun.
17 Tujuan SDG adalah:
  1. Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk di manapun
  2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik dan mendukung pertanian berkelanjutan
  3. Memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia
  4. Memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua
  5. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan
  6. Memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan sanitasi bagi semua
  7. Memastikan akses terhadap energi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan dan modern bagi semua
  8. Mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua
  9. Membangun infrastruktur yang tangguh, mendukung industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan dan membantu perkembangan inovasi
  10. Mengurangi ketimpangan di dalam dan antar negara
  11. Membangun kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan
  12. Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan
  13. Mengambil aksi segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya
  14. Mengkonservasi dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya laut, samudra dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan
  15. Melindungi, memulihkan dan mendukung penggunaan yang berkelanjutan terhadap ekosistem daratan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi desertifikasi (penggurunan), dan menghambat dan membalikkan degradasi tanah dan menghambat hilangnya keanekaragaman hayati
  16. Mendukung masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua dan membangun institusi-institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif di semua level
  17. Menguatkan ukuran implementasi dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan yang berkelanjutan

Dari sejarah peradaban manusia, tahapan perkembangan masyarakat global diyakini sedang menuju ke Society 5.0. Tahapan dari Society 1.0 sampai Society 5.0 adalah berturut-turut Society 1.0: sekelompok orang yang berburu dan meramu dalam hidup berdampingan secara harmonis dengan alam, Society 2.0: kelompok berbasis budidaya pertanian, peningkatan organisasi dan pembangunan bangsa, Society 3.0: sekelompok masyarakat yang mendorong industrialisasi melalui revolusi industri dan memungkinkan produksi massal, Society 4.0: masyarakat informasional yang mewujudkan peningkatan nilai tambah dengan menghubungkan aset tidak berwujud sebagai jaringan informasi. Sedangkan Society 5.0: masyarakat informasional yang dibangun di atas Society 4.0, yang bertujuan untuk mewujudkan kesetaraan kesejahteraan masyarakat di dunia.

Konsep Society 5.0 pertama kali diluncurkan oleh Kabinet Jepang tahun 2016 sebagai salah satu strategi pertumbuhan ekonomi Jepang. Society 5.0 adalah konsep teknologi masyarakat yang berpusat pada manusia dan berkolaborasi dengan kemajuan teknologi untuk menyelesaikan masalah sosial yang terintegrasi pada ruang dunia maya dan nyata.
Tujuan terbentuknya Society 5.0 dianggap sesuai dengan tujuan SDGs sehingga muncul konsep Society 5.0 for SGDs, yaitu sejauh mana konsep Society 5.0 mempercepat pencapaian SDGs.
Terlihat adanya peran isntitusi akademik dalam hal ini perguruan tinggi untuk mengembangkan ide dan konsep teknologi yang mendukung pencapaian tujuan SDGs. Dalam konteks itulah, Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Ubaya mengambil tema Peran Perguruan Tinggi Dalam Gerakan Society 5.0 for SDGs untuk mendukung konsep Society 5.0 for SGDs untuk SEM Ubaya 2022.
Seri 1 dari 54 seri yang direncanakan untuk SEM Ubaya 2022 dilangsungkan pada hari Selasa, tanggal 12 Juli 2022 dengan pembicara Drs.ec. Bambang Budiarto M.Si. Pakar ekonomi dari Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya tersebut mengambil topik UMKM, Penyangga Kemandirian Ekonomi Resiliensi. Seri 1 yang diselenggarakan dengan media zoom tersebut dilaksanakan pada pukul 10.30 sampai dengan 12.00 WIB. Pada Seri 1 ini juga dibuka dan dilakukan sambutan oleh Ketua LPPM Ubaya Prof. Suyanto.
“Seri Edukasi Masyarakat Ubaya tahun 2022 merupakan sarana dosen untuk melaksanakan kegiatan MBKM yaitu Dosen berkegiatan di luar kampus dengan menjadi narasumber kepakarannya bagi masyarakat,” jelas Suyanto pada saat sambutan dan pembukaan SEM Ubaya 2022.
“Berbagai kebiasaan baru yang diakibatkan oleh pandemi justru menjadi peluang baru pasar UMKM. Contohnya adalah perkembangan produk-produk berkonten kesehatan dan kebersihan, aktivitas makan dan memasak di rumah menjadi lebih disukai dengan e-commerce menjadi cara yang paling disukai dalam berbelanja, peningkatan saluran belanja online dengan berbagai inovasinya, menjadikan rumah sebagai tempat hiburan baru,” jelas Bambang pada Seri 1 tentang proses resiliensi dari UMKM pada masa pandemi.
Pada hari yang sama dilaksanakan Seri 2 dengan pembicara Drs.ec. Johny Rusdiyanto M.M., CBC., HCM. dari Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya dengan topik Global Society 5.0: What Organization Should Do. Seri 2 diselenggarakan juga dengan media Zoom pada pukul 13.00 sampai dengan 14.30.
“Organisasi perlu merubah mindset. Beberapa paradigm and mindset changes adalah 1. You Need “Agile Organization System” and Must Adapt “Sophisticated Technology”, 2. New Concept Of Management: Poac mdash;- Oltac, 3. Society 5.0: Digital Society mdash;- Society 5.0: AI and Social Challenges, 4. New Concept in Managing People: HCM HXM, 5. Improving HR Competencies: Talent Management, Performance Management (Routine Meeting, SOP, KPI) and Innovation Thinking, 6. Providing Safety and Healthy Tools, Vitamin, Hygiene and Chalories Food and Drink, Medical Check, Sport Time, Rest Room, Logical Work Time, 7. Reframing Mindset Training and Making Work Habit and Work Culture, 8. Not Just “Think Out of The Box” but also “Find Another Box”, 9. Design Thinking: Development, Innovation, Invention or New Product,” jelas Johny pada Seri 2 tentang perlunya perubahan mindset dan paradigma bagi organisasi untuk merespons Society 5.0.
SEM Ubaya 2022 dapat diikuti secara gratis oleh semua masyarakat Indonesia. Seri-seri berikutnya untuk SEM Ubaya 2022 dapat dilihat di web LPPM Ubaya www.lppm.ubaya.ac.id atau dengan menghubungi narahubung Tang Hamidy +62 877 5282 8216 atau Utomo +62 858 5088 8810. (Hazrul Iswadi)
Sumber: kempalan.com