Omzet Kian Meningkat, Sky Park Hill Desa Kedungudi Rekrut Pemuda Lokal samueldim July 1, 2022

Omzet Kian Meningkat, Sky Park Hill Desa Kedungudi Rekrut Pemuda Lokal

Surabayandash;KEMPALAN: Desa Kedungudi yang merupakan salah satu binaan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Surabaya (Ubaya) mencatat peningkatan omzet yang pesat dari usaha kuliner di Sky Park Hill (SPH). Hal tersebut dilaporkan Kepala Desa Kedungudi H. Dul Mukti saat tim dari LPPM Ubaya melakukan monitoring perkembangan desa-desa binaan Ubaya di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto pada Sabtu (11/06/2022) di Sky Park Hill.
Tim LPPM Ubaya yang berkunjung ke SPH adalah Hazrul Iswadi, Utomo, Tang Hamidy, dan Lisania Ayu Agustin. Tim diterima di SPH Kades Kedungudi didampingi oleh istri Made Swandewi.
Usaha kuliner di SPH baru berjalan lima bulan dari awal tahun 2022 sampai dengan sekarang. Walaupun pendapatan masih fluktuatif yang tergantung dengan volume wisatawan yang berkunjung ke Kecamatan Trawas, tapi laporan terakhir pada Minggu (05/06/2022) pendapatan SPH mencapai Rp6 juta per hari.
Pengelola SPH berasal dari ibu-ibu PKK Desa Kedungudi yang dikomandoi oleh Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Desa Kedungudi Made Swandewi. Jumlah pengelola yang terbatas sedangkan pengunjung membeludak pada hari tertentu seperti Sabtu dan Minggu membuat Bu Made merekrut pemuda lokal yang ditugaskan untuk hari Sabtu dan Minggu.
Lokasi SPH sangat strategis di tepi jalan raya Trawas-Seloliman dengan pemandangan sekitar adalah pegunungan dan sawah. Pemandangan yang asri menjadi sasaran dari para pengunjung untuk selfie di SPH selama berkunjung di sana.
SPH memadukan makanan khas Bali dan olahan berbahan baku lokal untuk disajikan ke pengunjung. Pilihan makanan dengan nuansa Bali tersebut menjadi pilihan pengelola SPH karena ditunjang oleh image Bali yang sudah kuat melekat di pikiran sebagian besar masyarakat Indonesia. Sedangkan olahan berbahan baku lokal diupayakan disajikan di SPH untuk memberdayakan masyarakat lokal agar dapat ikut memasarkan makanan mereka di SPH.
Sebagaimana diketahui bahwa Desa Kedungudi adalah sentra untuk pembuatan keripik samiler. Keripik dengan bahan baku singkong dari Desa Kedungudi tersebut telah terkenal dan dipasarkan ke se-antero Jawa Timur.
Bu Made mengungkapkan, “Favorit pengunjung SPH antara lain ayam betutu, rujak khas Bali, gurami bakar, dan ayam bakar. Kami berharap masukan dan bantuan dari Ubaya untuk melatih pengelola di SPH ini untuk dapat membuat kuliner yang lebih menarik dan berasal dari bahan baku lokal.”
“SPH harus memvariasikan menu yang disajikan sebanyak mungkin. Terutama untuk menjangkau pengunjung milenial yang memiliki budget terbatas. Selain rasa yang enak dan bersih, yang penting juga adalah tampilan yang memikat karena kaum milenial lebih tertarik makanan yang instagram-able,” saran Hazrul untuk perbaikan menu di SPH.
SPH mulai menjadi rujukan untuk kegiatan komunitas atau dinas untuk mengadakan reuni, halal bi halal, atau makan siang. Makanan yang enak, harga yang tidak mahal, dan pemandangan sekitar SPH yang elok merupakan tiga komentar utama dari para pengunjung setelah bersantap di SPH.
Sebagai bagian dari upaya peningkatan pendapatan masyarakat Desa Kedungudi yang mengelola, SPH mulai menambah jenis variasi outlet seperti menempatkan Green House di SPH untuk memberi kesempatan pengunjung membeli sayur-sayuran dan bunga yang ditanam di Green House.
Pak Dul Mukti dan Bu Made menyatakan ke depan, SPH akan dilengkapi dengan outlet untuk oleh-oleh kaos Desa Kedungudi dan SPH. Kemudian SPH juga akan dilengkapi rak display untuk hasil bumi dari Desa Kedungudi. Hal ini diharapkan akan memaksimalkan peran dari SPH sebagai sarana untuk meningkatkan omzet kuliner dan produk Desa Kedungudi. (*)
Sumber: kempalan.com