Tingkatkan Skill Kepemimpinan Melalui Serat Mimpi 2022 samueldim June 9, 2022

Tingkatkan Skill Kepemimpinan Melalui Serat Mimpi 2022

Sabtu, 28 Mei 2022 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) mengadakan acara Serat Mimpi 2022. Mengangkat tema “Empower to Grow”, acara ini bertujuan untuk melatih dan mengembangkan skill kepemimpinan. Anandre Forastero, M. Psi., Psikolog., selaku Industrial and Organizational Psychologist hadir sebagai narasumber dalam acara ini. Berlangsung melalui Zoom, acara ini berhasil menarik puluhan partisipan dari kalangan Ubaya dan non Ubaya.

Anandre membuka diskusi dengan menjelaskan definisi leadership. Menurutnya, leadership dapat diartikan sebagai orang yang menjaga serta merawat anggota atau tim kerjanya. “Menjaga dan merawat berarti individu tidak hanya memikirkan dirinya sendiri namun juga memperhatikan kebutuhan orang lain. Misalnya, memahami bagaimana gaya berkomunikasi dari setiap anggota,” ucapnya.

Lebih lanjut, Anandre menuturkan beberapa tantangan yang dihadapi oleh leader, salah satunya yaitu pressure. Dalam konteks ini, pressure muncul ketika mahasiswa dituntut mampu membagi waktu antara kepanitiaan, perkuliah, pertemanan, dan kesehatan. Menurut Anandre, pressure tersebut dapat dihadapi dengan goals yang jelas serta menyadari bahwa individu tidak dapat menyenangkan semua orang. Selain pressure, ekspektasi juga dapat menjadi tantangan seorang leader. Anandre menyatakan bahwa keinginan leader untuk membawa timnya pada tujuan tertentu belum tentu dapat dipenuhi oleh anggota. “Maka dari itu, dibanding terus memikirkan konsep untuk mencapai kesempurnaan, lebih baik mahasiswa mempelajari terlebih dahulu cara bangkit dari kegagalan,” katanya.

Pembahasan materi banyak menarik pertanyaan dari partisipan. Seorang partisipan menyampaikan sebuah pertanyaan, “Apakah seorang leader perlu memiliki kemampuan public speaking yang baik?” Menjawab pertanyaan tersebut, Anandre menyatakan public speaking merupakan kemampuan yang wajib dimiliki oleh leader. “Namun, banyak orang masih terkungkung dengan mindset bahwa mereka adalah seorang introvert sehingga tidak dapat berbicara di depan publik,” jelasnya. Berkaitan dengan itu, Anandre menjelaskan bahwa kemampuan public speaking tidak berkaitan dengan personality seseorang. “Guna memiliki skill public speaking yang baik, individu tentu perlu belajar dan berlatih,” tutupnya. (jv)