Berinovasi Kreatif dengan Keajaiban Reaksi Kimia samueldim May 24, 2022

Berinovasi Kreatif dengan Keajaiban Reaksi Kimia

Pada 14 Mei 2022, Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) Kimia Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) kembali mengadakan Pelatihan Produk Kimia Universitas (PPKU). Hadir dengan tajuk Ultimate Product for Future Life alias Utopia, pelatihan ini bertujuan membekali peserta untuk dapat menghasilkan produk berupa sabun dari bahan-bahan alami. Acara juga dihadiri oleh Putu Doddy Sutrisna S.T., M.Sc., Ph.D., selaku Ketua Program Studi Teknik Kimia Ubaya.

Serupa dengan tahun sebelumnya, PPKU mengadakan pelatihan ini secara daring melalui Zoom yang diikuti oleh ratusan peserta dari kalangan Ubaya dan umum. Demi kelangsungan pelatihan, segenap panitia Utopia juga mengirimkan beberapa bahan yang diperlukan peserta selama pelatihan, seperti minyak zaitun, minyak kelapa, minyak kelapa sawit, soda api, air mineral, dan lainnya.

Sebelum memasuki prosedur pembuatan sabun, Matthew Marcellino selaku panitia memaparkan materi mengenai bahan-bahan dan proses pengolahannya terlebih dahulu. “Bahan baku yang akan kita gunakan dalam pembuatan sabun kali ini adalah minyak zaitun,” papar Matthew. Tidak hanya pemaparan secara langsung oleh pemateri, tapi juga diputarkan video tutorial singkat sebagai gambaran bagi peserta selama pelatihan nantinya.

Pemaparan materi tersebut berhasil menarik pertanyaan dari para peserta, salah satunya adalah Laurencius Dave, mahasiswa Ubaya angkatan 2021. “Apakah minyak kelapa yang digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan sabun bisa diganti dengan minyak goreng?” tanya Laurencius. Menanggapi pertanyaan tersebut, panitia menjawab bahwa penggunaan minyak goreng untuk mengganti salah satu bahan yaitu minyak kelapa bisa menjadi alternatif yang baik karena sama-sama mengandung asam laurat.

Setelah berbagai penjelasan terkait prosedur pembuatan sabun di main room, para peserta akhirnya dibagi ke dalam beberapa breakout room untuk mempraktikkan ilmu yang didapatkan. Setiap peserta mengikuti tahapan pembuatan secara bersama-sama.

Akan tetapi, hasil yang ditunjukkan tiap peserta berbeda-beda, seperti tekstur campuran bahan yang lebih cepat mengental, warna campuran yang lebih jernih, dan suhu campuran bahan yang masih tetap tinggi setelah beberapa waktu berlalu. Menurut Alvindo selaku salah satu tutor PPKU, hal ini sangat wajar karena penggunaan alat pengaduk yang berbeda-beda. Setelah campuran bahan menjadi homogen (tercampur), para peserta diminta untuk menuangkannya ke dalam cetakan.

Serangkaian pelatihan pembuatan sabun yang telah dilalui peserta ditutup dengan sesi sharing. Salah satu peserta yang membagikan kesan pesannya adalah Daniel Nathaniel, mahasiswa Ubaya angkatan 2021. “Melelahkan karena harus terus mengaduk dan banyak campuran yang sempat tumpah, tapi proses pembuatan sabun ini menyenangkan,” tuturnya. Tidak hanya durasi pengadukan yang memakan banyak waktu, melainkan sabun hasil karya para peserta juga perlu melalui proses saponifikasi atau pemisahan asam lemak bebas dari minyak untuk direaksikan dengan basa sehingga membentuk sabun yang memakan waktu selama dua sampai empat minggu.(mon,dhi)