Bincang Kesehatan Mental 2022: Bedakan Produktivitas dan Toxic Productivity samueldim April 21, 2022

Bincang Kesehatan Mental 2022: Bedakan Produktivitas dan Toxic Productivity

Sabtu, 9 April 2022 Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) mengadakan webinar “Bincang Kesehatan Mental 2022”. Dengan tajuk “Be Productive with Pleasure, Not Pressure!”, webinar ini menghadirkan Zahid Azmi Ibrahim, seorang content creator edukasional. Webinar tersebut diharapkan dapat memberikan pengertian lebih mengenai produktivitas dan toxic productivity kepada para peserta. Diadakan secara daring melalui Zoom, webinar dihadiri oleh ratusan peserta.

Zahid membuka penjelasan dengan membahas persiapan ia studi lanjut di Jepang. Masa persiapan tersebut diisi Zahid dengan mempelajari bahasa Jepang dan melakukan networking dengan beberapa alumni. “Persiapan memang cukup menyibukkan, bukan berarti saya tidak bisa melakukan apa-apa,” jelas Zahid. Hal tersebut dikarenakan Zahid masih dapat memanajemen waktunya dengan baik.

Menanggulangi hal tersebut, Zahid memanajemen berbagai tugasnya dengan sistem to-do-list. Menurutnya, to-do-list tersebut membuatnya selalu ingat dengan apa yang harus ia kerjakan. “Selain tugas, to-do-list juga saya isi dengan goals yang ingin dicapai pada hari tersebut,” ungkap Zahid. Tidak hanya to-do-list, ia juga menggunakan Google Calendar untuk memanajemen waktu dan kegiatannya. Menurut Zahid hal itu bermanfaat untuk mengetahui berapa banyak waktu yang tersita untuk melakukan suatu kegiatan. Dengan mengetahui hal tersebut, maka manajemen waktu dapat dilakukan dengan lebih mudah.

Setelah sesi materi, para peserta diberikan kesempatan untuk bertanya, salah satunya adalah Antonius Teguh. “Bagaimana apabila seorang mahasiswa memiliki kegiatan yang terlalu banyak tetapi masih belum dalam tahap burnout?” tanya Antonius. Zahid menjawab bahwa pertama-tama kita harus menanyakan kepada diri sendiri mengapa melakukan kegiatan tersebut. “Terkadang mahasiswa mengikuti suatu kegiatan untuk menambah pengalaman dalam Curriculum Vitae (CV) walaupun tidak menikmatinya,” jelasnya. Menurut Zahid, hal tersebut membuat suatu pekerjaan terasa berat. “Kalau dengan senang hati, maka kegiatan tidak akan terasa berat,” tutup Zahid. (cbw)