NEHTS 2022: Pintar dan Bijak dalam Mengelola Keuangan samueldim March 29, 2022

NEHTS 2022: Pintar dan Bijak dalam Mengelola Keuangan

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Surabaya (BEM FT Ubaya) berkolaborasi dengan SayaKaya mengadakan webinar dengan judul New Era How to Save (NEHTS) pada Minggu, 20 Maret 2022. Webinar ditujukan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai pentingnya melakukan manajemen keuangan dan memperkenalkan media investasi sedini mungkin. Jessica Wijaya selaku Chief Executive Officer (CEO) dari SayaKaya hadir sebagai narasumber dalam webinar ini. Diselenggarakan melalui aplikasi Zoom, webinar diikuti oleh ratusan partisipan.

Jessica memaparkan bahwa poin utama dalam menyusun perencanaan keuangan adalah mengenali kondisi keuangan diri sendiri. Ia menjelaskan bahwa hal yang penting untuk diperhatikan adalah terdapatnya safety net atau tidak. Safety net sendiri merupakan jaring pengaman yang dapat membantu mengurangi risiko dan menolong jika terjadi kerugian. “Ibaratnya, jika hendak melompat ke tebing yang berada di seberang, kita akan merasa lebih aman ketika terdapat jaring pengaman di antara kedua tebing tersebut,” ungkap Jessica. Di sini, safety net dapat berupa modal dari orang tua, kondisi keuangan yang stabil, dan hal-hal lain yang serupa. Kemudian, Jessica juga memaparkan perbedaan kondisi ketika seseorang memiliki ataupun tidak memiliki safety net. “Kalau punya safety net, kita akan lebih memiliki banyak pilihan dan dapat menanggung risiko yang lebih tinggi dalam kehidupan,” jelasnya. Namun, apabila seseorang tidak memiliki safety net, ia harus lebih berhati-hati dan mempertimbangkan berbagai aspek lain ketika mengambil sebuah keputusan finansial.

Beralih ke pendapatan, Jessica memaparkan beberapa poin yang penting untuk diperhatikan agar dapat membangun kekayaan sedari dini. “Yang pertama, kita harus mengidentifikasi keterampilan yang dimiliki sehingga dapat dikembangkan dan dijual. Manfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk meng-upgrade keterampilan” ujarnya. Ketika seseorang memiliki keterampilan yang dapat dijual, akan menjadi mudah bagi orang tersebut untuk direkrut dan dipekerjakan sehingga dapat memperoleh earnings power. “Earnings power adalah pendapatan yang diterima untuk pekerjaan yang dilakukan. Semakin berharga pekerjaan yang dilakukan, semakin tinggi pendapatan yang akan diterima,” jelas Jessica. Hal tersebut berkaitan dengan surplus, yakni pendapatan dikurangi pengeluaran. Ketika pendapatan semakin besar dan pengeluaran cenderung flat, surplus yang didapat akan semakin besar dan dapat diinvestasikan.

Membahas lebih lanjut mengenai investasi, Jessica menyampaikan bahwa kita harus memerhatikan aspek capacity, appetite, dan tolerance ketika memutuskan untuk berinvestasi. Capacity berbicara mengenai kecukupan modal. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi, fase hidup saat ini, dan kemampuan finansial. Sedangkan, appetite membahas kemauan seseorang untuk menerima risiko atas investasi yang dilakukan. Appetite dipengaruhi oleh kesehatan dan kesiapan mental dan akan memengaruhi pemilihan kelas aset investasi serta alokasi portofolio. “Apabila tidak siap mengambil risiko besar tetapi tetap dilakukan, kita akan lebih sering deg-degan dan ingin cepat mencairkan dana investasi tersebut karena melihat volatilitasnya,” jelas Jessica. Selanjutnya, tolerance merupakan batas toleransi risiko yang dapat ditanggung. “Saat berinvestasi, kita harus bisa menentukan seberapa besar kerugian dari instrumen keuangan yang masih dapat dipertahankan dan tidak dapat dipertahankan,” pungkasnya.

Pada sesi tanya jawab, seorang partisipan bernama Yudho Andrian bertanya, “Bagaimana cara melakukan update berkala terhadap aset investasi?” Menjawab hal ini, Jessica memaparkan bahwa update tersebut dapat dilakukan dengan membuat jurnal investasi pada aplikasi Microsoft Excel ataupun Google Sheets. “Melalui platform tersebut, kita bisa memantau perkembangan performa dari investasi yang kita lakukan dari pertama kali beli hingga sekarang,” ujarnya. Hal ini penting untuk dilakukan, mengingat bahwa regulasi dan kondisi perekonomian yang bersifat dinamis. (jes)