Gandeng Mitra Strategis BKKBN Jatim, Rektor UBAYA Dukung Percepatan Penurunan Stunting melalui Matching Fund samueldim March 11, 2022

Gandeng Mitra Strategis BKKBN Jatim, Rektor UBAYA Dukung Percepatan Penurunan Stunting melalui Matching Fund

Surabaya: Sebagai perguruan tinggi swasta terkemuka di Indonesia, Universitas Surabaya (UBAYA) mendukung penuh BKKBN Jawa Timur dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Timur. Dukungan itu diwujudkan melalui program Kedaireka (Kedaulatan Indonesia Dalam Reka Cipta) yang dituangkan dalam kegiatan Matching Fund.
Program ini merupakan bentuk nyata dukungan dari Kemendikbud Ristek Dikti Republik Indonesia untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara Insan Dikti (lembaga perguruan tinggi) dengan sektor lain.
Kolaborasi antara UBAYA dan BKKBN dituangkan melalui naskah kesepakatan bersama atau Memorandum of Understanding (MoU), Jumat (25/02). Penandatanganan dilakukan antara Rektor UBAYA Dr. Ir. Benny Lianto, MMBAT dengan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur.
Dalam kegiatan yang dilakukan secara virtual, Rektor UBAYA, Dr. Ir. Benny Lianto, MMBAT menjelaskan bahwa UBAYA dalam mencapai visi universitas, harus bekerjasama dan berkolaborasi dengan seluruh mitra kerja strategis.
Karena itu, pihaknya mendukung Program Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Timur. “Terima kasih kepada BKKBN karena mempercayai kami dalam kerjasama ini. Semoga kerjasama dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan Program Matching Fund yang dilaksanakan oleh UBAYA dan tentunya bermanfaat bagi upaya penurunan stunting di Jawa Timur,” jelas Benny.
Sementara itu, Plt. Deputi Bidang Pengendalian Penduduk, Dr. Dwi Listyawardani, M.Sc dalam sambutannya mengapresiasi Program Matching Fund yang ditawarkan oleh UBAYA dan fokus pada Percepatan Penurunan Stunting dan pelaksanaan program DAHSAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) di lokus Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB).
“Kami mengapresiasi Program Matching Fund ini dan harus kita kawal bersama-sama dengan memperhatikan syarat-syarat yang ada, yaitu melalui delapan indikator kinerja utama pendidikan tinggi. Libatkan mahasiswa, salah satunya melalui KKN tematik,” ujarnya. (*)
Sumber: kempalan.com