Pelatihan Asisten Mahasiswa, Bahas Integritas Akademik dan Public Speaking samueldim February 15, 2022

Pelatihan Asisten Mahasiswa, Bahas Integritas Akademik dan Public Speaking

Memasuki semester genap tahun ajaran 2021/2022, Pusat Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Universitas Surabaya (PPKP Ubaya) mengadakan Pelatihan Asisten Mahasiswa pada 5 dan 12 Februari 2022. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini bertujuan mempersiapkan para asisten mahasiswa dalam menjalankan tugasnya. Adapun narasumber pada acara kali ini yakni Dr. Ide Bagus Siaputra, S.Psi., selaku Wakil Dekan II Fakultas Psikologi Ubaya yang membawakan topik “Integritas Akademik dan Plagiarisme” serta Dr. Bonnie Soeherman, S.E., M.Ak., selaku Ketua Program Studi Magister Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Ubaya yang membawakan topik “Menjadi Asisten yang Baik dan Public Speaking”. Berlangsung melalui Zoom, kegiatan ini dihadiri oleh ratusan asisten mahasiswa dari berbagai fakultas di Ubaya.

Bonnie mengawali diskusi dengan perbedaan pembelajaran daring dan luring dari kacamata public speaking. Jika ditinjau dari sisi pembelajaran daring, body language cenderung lebih monoton, sulit mengenali fokus kelas serta membangun engagement, dan tidak perlu dikejar oleh waktu selama melakukan presentasi. “Sedangkan pembelajaran luring, kita akan lebih mudah dalam mengenali fokus kelas. Jadi kalau ada yang ramai atau tidak fokus, itu akan lebih gampang dilihat,” tutur Bonnie. Selain lebih mudah mengenali fokus kelas, public speaking dalam pembelajaran luring juga memungkinkan kita untuk membangun engagement. “Lalu untuk body language dari sisi audiens itu akan lebih atraktif, seperti bisa berjalan dan sebagainya,” tambah Bonnie.

Lebih lanjut, Bonnie turut menyampaikan tiga prinsip dalam public speaking, yaitu star, experience, dan value. “Selama mengajar, jangan jadikan slide sebagai bintangnya karena Anda adalah asistennya, jadi Anda yang harus lebih outstanding. Secara penampilan dan kemampuan berbicara juga harus bisa menarik perhatian,” papar Bonnie. Mengenai prinsip kedua, Bonnie menyatakan bahwa sebuah kelas tidak hanya ditentukan dari materi yang disampaikan, melainkan perasaan dan pengalaman. “Orang-orang yang hadir di kelas Anda akan lebih mengingat pengalaman yang mereka rasakan daripada konten yang disampaikan. Jadi pastikan mereka merasa nyaman dan fun,” imbuhnya. Kemudian terkait prinsip ketiga, Dosen FBE Ubaya tersebut menuturkan bahwa sebuah materi harus bisa memberikan manfaat atau value. “Contohnya Anda menjelaskan tentang statistik, berangkatlah dari sesuatu yang mereka alami sehari-hari, maka itu akan terasa lebih mudah,” ujar Bonnie menutup kegiatan kali ini.(dhi)