Bercita-cita Jadi Guru Sejak Kecil, Dokter May Fanny Bertekad Wujudkan Mimpinya, Kini Jadi Dosen samueldim February 10, 2022

Bercita-cita Jadi Guru Sejak Kecil, Dokter May Fanny Bertekad Wujudkan Mimpinya, Kini Jadi Dosen

SURABAYA – dr May Fanny Tanzila, Sp.PK (K), seorang dokter spesialis patologi klinik asal Surabaya ternyata punya cita-cita ingin menjadi seorang guru sejak kecil. Menjadi dokter justru tak terbersit dalam benaknya kala itu.
dr May, sapaan akrabnya, sejak masih belia ingin ketika dewasa bisa menjadi seorang pendidik. Ia ingin membagikan ilmu yang dimilikinya kepada para murid. Namun, jalan hidupnya justru menjadi seorang dokter.
‘Dari kecil saya ingin jadi guru, bukan dokter. Ada keinginan yang kuat di dalam hati untuk menjadi seorang pendidik. Setelah menjadi dokter pun, keinginan tersebut masih ada,’ ungkap perempuan kelahiran 1983 ini.
dr May menuturkan, menjadi pendidik adalah sebuah passion baginya. Tak peduli selelah apa ia melakoni profesi di bidang kedokteran, saat bisa mengajar, penat pun hilang.
‘Ada kepuasaan dan kebahagiaan tersendiri ketika melihat orang lain bisa menjadi berhasil karena didikan dan motivasi yang saya berikan. Saya merasa bahagia ketika bisa membagikan ilmu yang saya punya kepada orang lain,’ katanya.
Keinginannya menjadi seorang pendidik akhirnya terwujud. Pada 2017 lalu, dr May mendapat tawaran untuk mengajar mata kuliah kedokteran di salah satu universitas swasta di Surabaya. Ia langsung menyanggupi tawaran tersebut dengan senang hati.
‘Saat ini saya mengajar mata kuliah khusus untuk mahasiswa kedokteran di Universitas Surabaya dan Universitas Ciputra Surabaya. Saya sangat menyukai bidang tersebut meskipun harus membagi waktu antara menjadi dokter dan dosen,’ ujarnya.
Berhasil menjadi dosen seperti saat ini, membuat dr May merasa apa yang menjadi cita-citanya sejak kecil terwujud. Ia mengaku bersyukur karena menuruti apa yang orangtuanya inginkan untuk menjadi dokter.
Menjadi dokter membuatnya bisa melayani orang lain. Dengan menjadi dokter ternyata ia juga bisa menjadi seorang pendidik, baik sebagai dosen maupun ketika memberikan edukasi kepada pasien serta berbagi ilmu dan mengarahkan tenaga kesehatan analis, perawat.
Dalam proses mengajar, dr May mengaku cenderung lebih suka mengajarkan sesuatu yang bersifat aplikatif. Sehingga, mahasiswa dapat mudah memahami dan tahu manfaat dan tujuan penting materi yang disampaikan.
‘Jadi mereka bisa paham bagaimana dalam dunia praktek nantinya ketika mereka menjadi seorang dokter. Jika mereka tidak tahu tujuan dan pentingnya kenapa mereka harus mempelajari hal ini, apa kegunaannya dengan mempelajari materi tersebut jika nanti mereka menjadi dokter, seberapa sering kasus yang akan mereka temui saat mereka praktek, mereka tidak akan tertarik dan termotivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh,’ paparnya.
Ditanyai soal kesulitan, dr May menjelaskan, adalah ketika mahasiswa sudah terlalu letih sehingga tidak dapat berkonsentrasi lagi. Yang ia lakukan adalah menyampaikan materi dengan cara bercerita soal kasus-kasus yang ada di praktik, sesuai materi yang diajarkan.
‘Biasanya mahasiswa akan lebih mudah tertarik mendengar contoh kasus yang nyata dan aplikatif daripada mendengarkan teori-teori saja. Untuk itu, perlu pendekatan khusus supaya materi bisa benar-benar dipahami dan kegiatan belajar mengajar bisa berjalan baik,’ tutupnya.
Sumber: jatim.tribunnews.com