Utak-Atik Seru Larutan Praktikum Kimia samueldim February 8, 2022

Utak-Atik Seru Larutan Praktikum Kimia

Pada 22 Januari lalu, Program Studi Teknik Kimia Universitas Surabaya (Ubaya) serta Departemen Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) kembali berkolaborasi mengadakan Pelatihan Siswa. Acara digelar guna berbagi ilmu terkait praktikum kimia pada siswa/i Sekolah Menengah Atas (SMA). Pada kesempatan kali ini, Ubaya mendatangkan fasilitator yang berkompeten yakni Arief Budhyantoro S.Si., M.Si selaku Dosen Fakultas Teknik Kimia Ubaya. Nantinya, Arief akan mengangkat dua topik yaitu Anodizing dan Analisa Kadar Klor dalam Air. Berlangsung menggunakan Zoom, sedikitnya ratusan peserta dari berbagai instansi hadir pada acara hari itu.

Arief membuka diskusi dengan menjelaskan proses anodizing. “Proses elektrokimia yang membentuk sebuah lapisan pelindung berwarna dari aluminium oksida pada permukaan logam,” jelasnya. Penyebutannya sebagai elektrokimia dikarenakananodizing menggunakan larutan elektrolit berupa asam bebas ion logam serta aliran arus listrik searah atau Direct Current (DC) pada prosesnya. Menurut Arief, proses ini bertujuan untuk memberikan struktur cup yang bisa menampung zat warna pada logam aluminium. Selain itu, adanya proses anodizing juga membuat logam menjadi lebih kuat dan berkilau. “Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa logam aluminium hasil anodizing 3.000 kali lebih tebal dibandingkan pengikisan korosi alamiah,” tambahnya. Namun, Arief menekankan agar logam terus dibersihkan terlebih dahulu baik secara mekanik maupun kimiawi sebelum memasuki tahap anodizing untuk hasil yang maksimal.

Selain anodizing, Arief juga menjelaskan mengenai analisa kadar klor dalam air PDAM. “Penting bagi kita melakukan analisa kadar klor dalam air, karena dalam jumlah berlebih ion ini dapat berbahaya bagi tubuh manusia,” ungkap Arief. Pada pelatihan kali ini, Arief menggunakan analisa titrasi pengendapan atau lebih tepatnya argentometri metode mohr. Dalam keberlangsungannya, Arief menggunakan perak nitrat (AgNO3) sebagai larutan pengendap. “Oleh karena itu, wajib bagi senyawa yang ditentukan untuk bereaksi membentuk endapan dengan larutan AgNO3, misalnya senyawa halogen seperti klor,” tuturnya. Selama pelatihan, Arief juga menjelaskan beberapa hal yang perlu dicatat, seperti laju reaksi dan perubahan warna, juga volume larutan sebelum serta sesudah titrasi. “Dengan begitu akan terlihat konsentrasi ion klor dalam air. Setelah itu, kita tulis reaksi yang terjadi dan kesetaraan mol nya, maka akan diketahui kadar ion klor dalam air,” tutupnya. (RE1, ET)