Surabaya – Sisa pembuangan tempe biasanya hanya menjadi limbah. Namun, di tangan guru besar (gubes) Program Studi (Prodi) Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Surabaya (Ubaya), Prof Lieke Riadi, limbah tempe bisa dimanfaatkan untuk kultivasi spirulina. Kini inovasinya tersebut dirupakan dalam gummy candy.
Lieke bersama mahasiswanya mempraktikkan kultivasi spirulina dengan menggunakan limbah tempe hingga menjadi gummy candy di Laboratorium Teknologi Bioproses dan Proses Lingkungan Gedung TG Ubaya kemarin (16/12).
Lieke menjelaskan, belum ada penelitian tentang pemanfaatan limbah tempe sebagai media dala mmenumbuhkan spirulina. Jadi, inovasi itu masih tergoong baru. Namun, limbah tempe terbukti memiliki kandungan protein dan antioksidan yang lebih baik untuk kultivasi spirulina. ‘Ini dapat digunakan secara aman untuk bahan pangan dan pakan ternak,’ katanya.
‘Pada produk kecantikan, spirulina bisa digunakan untuk mencegah penuaan dini. NAmun, spirulina juga bisa dimanfaatkan untuk produk makanan karena kaya protein dan antioksidan,’ ungkap dia.
Lieke menuturkan, kandungan protein dan antioksidan sangat bagus untuk sistem kekebalan tubuh, kesehatan jantung, meredakan gejala alergi, mengurangi risiko penyakit kanker, dan menurunkan tekanan darah tinggi. (ayu/c14/ai)
Sumber: Jawa Pos, 17 Desember 2021
