CHBF: Merancang Masa Depan yang Sukses samueldim December 8, 2021

CHBF: Merancang Masa Depan yang Sukses

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Surabaya (BEM Ubaya) mengadakan webinar Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) dengan judul Career Hacks for Better Future (CHBF). Webinar yang diselenggarakan pada Sabtu, 27 November 2021 ini bertujuan meningkatkan kesadaran peserta akan pentingnya mempersiapkan masa depan sedini mungkin. Mas Agung Hendro Koesoemo, S.E., M.M. selaku Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya hadir sebagai pembicara dalam kegiatan ini. Diselenggarakan melalui aplikasi Zoom, webinar diikuti oleh 455 partisipan.

Agung mengungkapkan bahwa definisi sukses sangatlah variatif dan tidak ada yang sama antarindividu. “Oleh karena itu, kita harus memiliki definisi sukses sendiri,” ucapnya. Dalam hal ini, Agung membantu untuk mendefinisikan sukses dengan sederhana, yakni pencapaian terhadap suatu tujuan yang telah ditentukan. Ia memaparkan bahwa sebelum berusaha untuk mencapai kesuksesan, individu harus menentukan tujuannya terlebih dahulu.

“Sewaktu masih menjadi mahasiswa, saya menuliskan target nilai saya di kertas dan menempelkannya di meja belajar. Ketika sedang lelah belajar, saya melihat lagi target tersebut dan menjadi termotivasi kembali,” jelasnya mengenai kiat mencapai kesuksesan. Selain itu, Agung berkata bahwa salah satu kunci kesuksesan adalah dengan bertanya. Agung juga memaparkan, “Penting bagi individu untuk memiliki mindset bahwa nilai dirinya tidak ditentukan oleh penampilan luarnya, melainkan inner-nya.” Inner yang dimaksud, yakni: pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Selain itu, Agung juga menekankan pentingnya untuk beradaptasi dan melampaui kemampuan teknologi yang semakin berkembang. “Teknologi-teknologi canggih tersebut telah diimplementasikan pada perusahaan-perusahaan di Indonesia dan berdampak pada penurunan penggunaan tenaga kerja manusia,” paparnya. Namun, teknologi tidak memiliki beberapa hal, seperti: social skill, emotional skill, logical reasoning, creativity, right mindset, dan strong character. Berbagai hal tersebutlah yang harus dilatih untuk dapat bersaing dengan teknologi.

Pada sesi tanya jawab, seorang partisipan bernama Priska Evelyn bertanya, “Di masa pandemi saat ini, sering kali rencana yang kita buat terbatas oleh keadaan, baik dari faktor keluarga maupun sarana dan prasarana, bagaimana cara untuk mengatasi hal ini?” Menjawab hal ini, Agung menjawab bahwa penting bagi individu untuk menyadari bahwa dirinya memiliki keterbatasan, baik dari segi sumber daya maupun hal lainnya. “Hal yang bisa dilakukan adalah mengoptimalkan usaha dan sumber daya yang kita miliki,” pungkasnya. Agung juga menambahkan bahwa jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan karena faktor yang berada di luar kendali, jangan berfokus pada faktor tersebut, melainkan pada faktor yang dapat dikontrol.(jes)