Persiapan Dini Awal dari Kesuksesan samueldim December 6, 2021

Persiapan Dini Awal dari Kesuksesan

Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya (FBE Ubaya) kembali mengadakan seri webinar CEO Talks pada 27 November 2021 lalu. Seri kali ini mengangkat tema “Bincang Asyik Alumni”. Webinar diadakan dengan tujuan memberikan gambaran nyata dunia kerja dari lulusan Ilmu Ekonomi Ubaya serta memperkecil celah perbedaan ekspektasi dan realita kerja. Sesuai dengan temanya, Jurusan Ilmu Ekonomi mengundang salah seorang alumni, yaitu Ituk Herarindri, SE. yang sekarang berprofesi sebagai Direktur Environmental Management Plan (EMP) Consulting.

Ituk membuka diskusi dengan menjelaskan berbagai persiapan yang harus dilakukan sebelum terjun ke dunia karir. “Suatu kesuksesan bisa tercapai apabila persiapan yang dilakukan baik,” buka Ituk. Oleh karena itu, semakin dini persiapan yang dilakukan maka akan lebih baik. “Persiapan pertama dan paling penting adalah menentukan tujuan,” tekan Ituk. Ia menjelaskan bahwa tujuan adalah patokan bagi seseorang untuk menentukan langkah selanjutnya yang harus dilakukan. “Dengan begitu, langkah yang seseorang lakukan menjadi tekun dan terfokus,” tuturnya. Hal ini dikarenakan seorang mahasiswa dapat memberikan gambaran impian dengan menetapkan visi, misi, dan value ketika menentukan tujuan

Dalam mencapai tujuan, Ituk juga menekankan pentingnya mengeksplor dunia luar dengan berorganisasi, berkarya, dan juga menciptakan prestasi. “Selain melatih kemampuan, hal ini juga dapat membangun networking yang sangat berguna di dunia kerja nanti,” tutur Ituk. Ia juga menyarankan bahwa sebaiknya seseorang menentukan tingkatan tertentu dalam pertemanan, sehingga relasi yang dibangun bersifat positif. Selain itu, dosen atau mentor juga dapat menuntun mahasiswa agar menemukan jalan terbaik dalam karir. Lebih lanjut tentang menentukan jalur terbaik, bekerja sesuai passion rupanya mendukung perkembangan seseorang. “Dengan demikian setelah lulus mahasiswa tersebut telah memiliki karir yang diinginkan serta kualifikasi yang luar biasa,” jelas Ituk.

Setelah lulus, seorang mahasiswa akan menghadapi dunia karir yang sebenarnya. Menurut Ituk, Curriculum Vitae (CV) dan hasil wawancara menentukan perjalanan karir seseorang ke depannya. Menurutnya lima detik pertama atau first impression sangat penting karena perusahaan dapat menilai dan menyaring pelamar yang memenuhi kualifikasi serta standar mereka. Oleh karena itu, kita perlu memperlihatkan kompetensi yang menjadi daya saingnya tanpa terlihat berlebihan saat wawancara. Hal ini dapat terjadi karena etika, sikap, perilaku, dan kecakapan seseorang akan terlihat jelas saat wawancara.

Materi sekaligus berbagi pengalaman dari Ituk menarik banyak pertanyaan dari peserta, salah satunya Priscillia. “Bagaimana cara menghindaritoxic productivity bu?” tanya Priscillia. Ituk menjawab bahwa produktivitas berlebihan memang rawan terjadi dan pastinya merugikan seorang aktivis. “Membuat jadwal hingga detail menjadi kunci utama untuk menghindari masalah ini,” jelasnya. Selain itu, penting bagi kita untuk mencari wadah atau tempat dalam mencurahkan masalah dan mencari jalan keluar. “Ini bisa teman, senior, atasan, atau dosen maupun mentor,” jelas Ituk. Ia juga menyoroti sisi positif dari permasalahan tersebut. “Dengan berbagai produktivitas yang ada seseorang dapat mengembangkan kemampuan, melatih tanggung jawab, dan manajemen waktu,” tutup Ituk. (RE1,et)