Bangga Karya Dipampang di Billboard Times Square New York samueldim December 1, 2021

Bangga Karya Dipampang di Billboard Times Square New York

Arby Maulana, Mahasiswa Ubaya yang Juga Desainer Proyek NFT
Arby Maulana menjadi salah seorang mahasiswa dengan sederet prestasi cemerlang. Mahasiswa Fakultas Industri Kreatif (FIK) Universitas Surabaya (Ubaya) tersebut menjadi kreator dalam proyek non-fungible token (NFT) sebuah brand fast food Indonesia. Karya itu pun tampil di billboard Times Square New York.
– Septinda Ayu Pramitasari, Jawa Pos.
Arby Maulana menunjukkan desain karya terbarunya dalam proyek non-fungible token (NFT) brand makanan cepat saji di gedung perpustakaan lantai 2 kemarin (22/11). Karya bernama Chicken King kali ini terlihat lebih imut dan menggemaskan. Berbeda dengan karya desain sebelum-sebelumnya yang cenderung lebih detail.
Ya, Chicken King adalah karya terbesar dalam proyek terbarunya tahun ini. Mahasiswa Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (Ubaya) itu berhasil membawa karyanya hingga ke kancah internasional. Bahkan, karya asli Chicken King tersebut ditampilkan di billboard Times Square New York City. ‘Saya sangat bersyukur dan bahagia karena ini adalah salah satu mimpi saya. Karya saya terpampang di seluruh penjuru kota di Indonesia hingga dunia,’ katanya.
Sebagai kreator tunggal, Arby berhasil menciptakan karya yang unik. Laki-laki dengan segudang prestasi itu akhirnya mampu membuktikan bahwa karyanya diakui seperti seniman terkenal tanah air lainnya.
‘Karya saya tidak hanya terpampang di billboard penjuru Ibu kota di Indonesia, tetapi juga muncul di 1.540 broadway billboard Times Square New York City,’ ujar laki-laki yang tergabung dalam tim PAHI.id sebagai ilustrator dan desainer itu.
Arby mengungkapkan, seluruh capaian tersebut tentu tidak terlepas dari kerja keras yang dilakukan selama ini. Awalnya perusahaan fast food membuat proyek NFT asli Indonesia. Yakni, Jagonya Ayam NFT. NFT adalha aset digital yang mewakili objek dunia nyata seperti seni, musik, item dalam game, hingga video.
‘Saat ini NFT menjadi salah satu cara populer dalam membeli atau menjual karya seni secara digital,’ kata dia.
Dalam proyek tersebut Arby dibantu tiga rekannya, Rob Clinton Kardinal, Sean Gelael, dan Rob Raffael Kardinal. Karyanya lebih menonjolkan ilustrasi ayam. Namun, desainnya dibuat lebih imut dengan menyisipkan berbagai ornamen dan warna latar yang berbeda dengan karya-karya sebelumnya.
‘Proyek ini sangat menantang kami. Sebab, kami harus menyesuaikan permintaan dan desain gambar NFT yang menarik masyarakat,’ imbuh founder Gran Artista Illustration Artwork itu.
Sebelumnya, Arby dikenal dengan desain gambar ilustrasi yang detail. Namun, proyek kali ini dibuat sangat berbeda. Desain karya ynag dibuat berbentuk digital. Karya pertamanya dalam proyek itu adalah Chicken King.
‘Kedepan, kami akan membuat series desain ilustrasi Chicken Queen dan Chicken King,’ kata putra pasangan Syafwanuddin dan Nurwahidah itu.
Arby menambahkan, Chicken King adalah proyek NFT berlisensi resmi pertama dari Indonesia yang menwarkan 1.212 NFT edisi terbatas yang dihasilkan secara unik. Keberhasilannya dalam proyek tersebut tercapai berkat kolaborasi yang baik dengan tim, brand-brand ternama, dan artis ibukota Jakarta.
‘Ini adalah capaian tertinggi tahun ini. Saya harus tetap berkarya. Ke depan saya ingin menjadi seniman terkenal di Indonesia hingga luar negeri dan membuat pameran tungal dair hasil karya sendiri,’ ujar laki-laki kelahiran 20 Mei 1999 itu. (*/c7/git)
Sumber: Jawa Pos, 23 November 2021