Dorong Peran Solarpreneur untuk Pemulihan Ekonomi Nasional Pasca Covid-19 samueldim November 15, 2021

Dorong Peran Solarpreneur untuk Pemulihan Ekonomi Nasional Pasca Covid-19

Surabaya ndash; Perusahaan penyedia solusi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap, Utomo SolaRUV, bekerjasama dengan Universitas Surabaya (Ubaya), meresmikan Solarpreneur Development Center (SDC), di Kampus Ubaya, Kamis (28/10/2021).
SDC dibangun dalam rangka memfasilitasi masyarakat Indonesia untuk mengembangkan keahlian khusus di bidang pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap. Kedepan, keahlian khusus tersebut diharapkan mampu menghidupkan poros ekonomi baru di bidang energi bersih (green job).
Hadir dalam acara launching SDC dan Focus Group Discussion “Urgensi dan Prospek PLTS di Indonesia”, antara lain: Fabby Tumiwa (Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia/AESI), Anthony Utomo (Managing Director Utomo SoloRUV), Benny Lianto (Rektor UBAYA), Chrisnawan Anditya (Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM), Edwin Hendriadi (Managing Director PT Atlantic Biruraya/Cheers), Anggara K. N Jati (Owner UMKM Lapis Kukus Pahlawan Surabaya), serta Dahlan Iskan (Menteri BUMN RI periode 2011-2014) yang hadir melalui sambungan zoom.
Pada kesempatan yang sama, Eri Cahyadi, Walikota Surabaya, juga turut menyampaikan apresiasi atas dibentuknya SDC pertama kali di Kota Surabaya. Sebagai kota bisnis di Indonesia, walikota Surabaya mendorong peran Arek-Arek Suroboyo untuk menjadikan Surabaya sebagai kota bisnis yang tetap menjungjung tinggi aspek sustainablity.
Posisi Indonesia sebagai negara beriklim tropis yang mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun dan kekayaan alam pasir silika merupakan anugerah yang harus dioptimalkan. Hal ini karena penggunaan energi fosil yang telah mencapai 92% membawa dampak negatif bagi perubahan iklim. Dampak turunannya tentu sudah bisa kita urutkan, dari mulai cuaca ekstrem, peningkatan penyakit, degradasi keanekaragaman hayati, penurunan produksi pangan.
“Dari semua dampak tersebut, yang paling mengerikan adalah jika sumber energi tersebut telah habis dan tidak ada lagi yang bisa digunakan. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi percepatan transisi energi dengan cara pemasangan solar panel di lingkup rumah tangga,” ujar Eri yang juga tengah fokus pada program kerja pemulihan ekonomi Surabaya pasca Covid-19.
Selain dari aspek lingkungan, tujuan berdirinya Solarpreneur Development Center (SDC) adalah untuk menggerakkan ekonomi daerah melalui tenaga-tenaga ahli dalam negeri yang dilatih mampu memasang solar panel. Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak lagi bergantung pada tenaga ahli luar negeri, sehingga biaya pemasangan PLTS Atap semakin terjangkau. Tenaga ahli ini bisa memelopori munculnya UMKM- UMKM Energi Terbarukan yang tentu akan membuka lapangan pekerjaan baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Fabby Tumiwa, Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), saat memberikan sambutan menyatakan bahwa AESI menargetkan setiap daerah memiliki 20-30 tenaga ahli solar panel bersertifikasi melalui pelatihan dan roadshow secara konsisten ke seluruh Indonesia. Jalan menuju kesana sangat cerah seiring dengan adanya SDC pertama di Kampus Ubaya.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Benny Lianto selaku Rektor Ubaya, yakin bahwa pengembangan teknologi energi surya bukan lah hal mustahil dilakukan sepanjang terjalin kersama antar pihak pemerintah, entitas bisnis, akademisi, hingga masyarakat.
“Solarpreneur merupakan konsep pemulihan ekonomi yang berjangka panjang karena mengupayakan keberlanjutan dalam sistem bisnisnya. UBAYA sangat siap mendorong program Seribu Solarpreneur melalui kehadiran Pusat Studi Pengembangan UMKM Energi Terbarukan ini,” ujar Rektor yang menjabat sejak 2019 ini.
Solarpreneur Development Center (SDC) merupakan perwujudan nyata kolaborAKSI pentahelix antara pemerintah, entitas bisnis, akademisi, serta masyarakat, dalam bergotong royong mempercepat transisi energi. Pemerintah menyediakan payung kebijakan. Ubaya menyediakan kajian teori dan praktikal. Utomo SolaRUV menyediakan pendampingan sistem solar panel berkualitas dan berSNI. Masyarakat berpartisipasi aktif mengaplikasikan. [adg/suf]
Sumber: beritajatim.com