Sejak Juli 2021, percepatan vakinasi COVID-19 untuk anak usia 12-17 tahun di Indonesia telah dilakukan. Bahkan hingga saat ini, pelaksanaan vaksinasi tersebut masih berlangsung dibeberapa daerah di Indonesia.
Vaksinasi tersebut dilakukan untuk membentuk herd immunity agar penyebaran virus COVID-19 bisa ditekan.
Lantas bagimana pelaksanaan vaksinasi untuk anak di bawah 12 tahun?
Menjawab hal itu, Dr. Agus Cahyono SpA, mengatakan, saat ini Indonesia masih menunggu hasil kajian keamanan dan dosis dengan jumlah subjek yang memadai untuk vaksinasi COVID-19 bagi anak-anak di bawah 12 tahun.
‘Untuk saat ini kan masih dalam tahap penelitian terkait keamanannya, efektifitasnya juga seperti apa. Karena kita juga belum tau terkait izin vaksinasi untuk anak di bawah 12 tahun,’ kata Dr. Agus ketika dihubungi Basra, Selasa (24/8).
Dokter spesialis anak ini mengungkapkan, adanya pemberian vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak berusia 12-17 tahun saat ini, sangat membantu menciptakan herd immunity di masyarakat.
‘Kalau melihat di lapangan, secara umum kasus menurun, baik dari dewasa, remaja, maupun anak. Namun tidak dapat disimpulkan karena hanya dampak vaksin, memang saat ini sekolah sedang online dan adanya PPKM,’ ungkapnya.
Dokter sekaligus dosen di FK Ubaya ini menuturkan, herd immunity akan terbentuk jika sekitar 70% masyarakat sudah melakukan vaksinasi. ‘Karena Indonesia 50% saja belum. Dan kita masih akan berproses ke sana,’ tuturnya.
Ketika ditanya lebih lanjut terkait efektifitas vaksin COVID-19 pada anak-anak, Dr. Agus mengatakan jika efektifitasnya di atas 90 persen.
Seperti dilansir dari webmd.com, vaksin sinovac untuk anak 3-17 tahun memiliki antibodi pasca vaksin sebesar 96,8 – 100 %, namun belum ada hasil penelitian efikasinya.
Untuk vaksin AstraZeneca pada anak di bawah 18 tahun, hingga saat ini masih belum ada hasil penelitiannya. Terkait vaksin sinopharm 96,6% anak memiliki antibodi pasca vaksin, dan belum ada hasil penelitian terkait efikasi vaksin sinopharm pada anak.
Sementara Vaksin moderna, efikasinya 100% pada anak berusia 12-17 tahun. Tidak ada efek samping berat dan mampu membentuk antibodi. Untuk anak usia 6 bulan – 11 tahun penelitian masih sedang berjalan.
Sama halnya dengan vaksin moderna, vaksin Pfizer untuk anak 12-15 tahun efikasinya mencapai 100%, Tidak ada efek samping berat dan mampu membentuk antibodi.
Untuk anak usia 6 bulan – 11 tahun penelitian masih sedang berjalan. Sementata data untuk anak usia 5-11 tahun diperkiran ada pada September – Oktober 2021.
‘Efektivitas vaksin pada anak pada beberapa studi sangat baik, efektifitas di atas 90%. Terkait laporan kipi sangat ringan, kebanyakan nyeri di lokasi suntikan dan yang kedua adalah demam,’ ucap Dr. Agus.
Tak lupa, Dr. Agus berpesan kepada masyarakat, terutama para orang tua yang mempunyai anak berusia 12-17 tahun untuk segera melakukan vaksinasi.
‘Kalau ada tempat vaksin ya segera vaksin, gak perlu pilih-pilih vaksin. Semua vaksin itu cukup melindungi. Kalau menunda-nunda malah susah terbentuk herd immunity-nya,’ tutupnya.
Sumber: kumparan.com