Bahas Tantangan Organisasi dan Pendidikan di Masa Pandemi samueldim August 26, 2021

Bahas Tantangan Organisasi dan Pendidikan di Masa Pandemi

Program Studi Doktor Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) terus berkomitmen untuk berkontribusi pada masyarakat perkotaan. Tepatnya 29 Juli 2021, diadakan seminar Doktro Psikologi untuk membahas isu-isu terkini pada masa pandemi. Pada kesempatan kali ini diundang dua narasumber, yakni Dr. Elly Yuliandari M.Si., Psikolog., dengan topik ‘Team member exchange and shared culture’, serta Dr. A.J. Tjahjoanggoro, M.Si., Psikolog., dengan topik ‘Beban Kognitif dalam Perspektif Ergonomi Pendidikan’

Pembicara pertama, Dr. Elly menjelaskan bahwa team-member exchange adalah fenomena yang seringkali terlewat untuk diamati oleh praktisi perusahaan. “Relasi timbal balik antar anggota tim, dan masing-masing anggota saling memengaruhi satu sama lain,” terang Elly. Singkatnya, apa yang dilakukan satu karyawan dalam organisasi berdampak pada karyawan lain. Fenomena team-member exchange ini juga dipengaruhi oleh budaya yang ada di perusahaan atau institusi.

Elly berpendapat bahwa hal ini penting untuk diamati sebab team-member exchange dapat memengaruhi produktivitas. “Ukuran keberhasilan tim ya bermuara pada produktivitas, karena itu dikatakan bahwa hal ini akan berpengaruh pada performance individu dan kelompok,” terang Elly. Hal ini menjadi perhatian khusus mengingat pada masa pandemi, kondisi WFH dan WFO terbatas membuat kita sedikit lebih renggang dibanding masa-masa sebelumnya. “Karena hal ini terkait rekognisi, bagaimana tugas yang dikerjakan atau ide yang diberikan dihargai atau tidak,” terang Elly.

Pembicara kedua, Dr. Tjahjoanggoro mengajak seluruh peserta untuk memikirkan kembali tentang cara mengajar. Anton, panggilan akrabnya, menekankan bahwa proses pandemi ini harus ada refleksi ekstra dari pengajar. “Khususnya apakah peran kita sudah tempat untuk memberi transfer knowledgemdash;apakah membebani atau meringankan atau membuat siswa kita menjadi cerdas,” jelas Anton. Anton pun berharap hal ini dipikirkan dengan baik karena esensi pendidikan haruslah mencerdaskan kehidupan berbangsa, bukan membebani.

Prof. Dr. Yusti Probowati Rahayu, selaku Kaprodi Doktor Psikologi, pun menjelaskan bahwa seminar ini adalah bentuk enrichment yang diberikan terhadap teori-teori Psikologi. Pengelompokkan riset prodi doktor Psikologi ini dikelompokkan menjadi tiga gugus besar, urban mental health, urban family and educational, urban industrial and organization. “Kalau teman-teman siap menjadi doktor di bidang Psikologi, kami akan mencoba mendampingi teman-teman sampai jadi doktor,” tegas Yusti. (sml)