Digitalisasi dalam Akuntansi Manajemen samueldim August 9, 2021

Digitalisasi dalam Akuntansi Manajemen

Jurusan Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya (FBE Ubaya) berkolaborasi dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengadakan webinar nasional dengan judul Akuntansi Manajemen di Era Digital. Webinar yang diselenggarakan pada Kamis, 8 Juli 2021 ini bertujuan memberikan pemahaman seputar dunia akuntansi manajemen dengan adanya bantuan teknologi digital. Alvin James Kurniawan selaku Vice President Kredivo dan Dr. Drs. Wiyono Pontjoharyo M.M., Ak., CMA. selaku Dosen Jurusan Akuntansi Ubaya hadir sebagai pembicara dalam acara itu. Ditayangkan melalui platform YouTube pada kanal Bukan Cuma Uang, webinar ditonton oleh 604 partisipan.

Alvin mengungkapkan bahwa fintech terdiri atas dua kata yakni finance dan technology. “Sederhananya, fintech adalah teknologi yang dipergunakan untuk memperbaiki atau mengembangkan sektor jasa keuangan,” jelasnya. Ia juga memaparkan bahwa sebenarnya fintech tidak hanya seputar pembayaran saja, tetapi juga meliputi pemberian pinjaman kredit, penyimpanan uang, dan investasi. Alvin mengatakan bahwa terdapat beberapa peranan teknologi dalam finance, antara lain: membantu pemrosesan big data, memampukan untuk menggunakan cloud dan Artificial Intelligence (AI), serta dimampukan untuk menggunakan berbagai macam platform.

Fintech mengambil peranan yang cukup besar dalam akuntansi manajemen. Dengan adanya cloud accounting, aplikasi akuntansi dapat diakses melalui cloud. Selain itu, AI mampu menyediakan otomatisasi dan prediksi untuk kepentingan akuntansi manajemen. “Teknologi juga memunculkan real time bookkeeping yang mampu mencatat berbagai transaksi secara otomatis pada saat itu juga,” ujar Alvin. Berbagai keperluan pendukung seperti surat jalan dan invoice kini juga tidak memerlukan hard copy, melainkan menggunakan soft copy.

Beralih ke Wiyono, ia mengungkapkan bahwa sebenarnya akuntansi manajemen telah muncul di era revolusi industri. Namun, akuntansi cenderung berfokus kepada langkah preventif terhadap informasi yang salah setelah terjadinya great depression. “Dari sana, akuntansi terbilang mengalami kemunduran dan akuntansi manajemen cenderung terabaikan,” ujar Wiyono. Namun, dengan munculnya berbagai tantangan, seperti: teknologi canggih, dunia bisnis yang semakin kompetitif, dan pelanggan yang lebih kompleks, bidang akuntansi mulai berkembang kembali. Wiyono memaparkan bahwa akuntansi manajemen harus mampu menganalisis kebutuhan dan tidak terbatas pada ranah administratif saja.

Pada sesi tanya jawab, peserta bernama Puji Rahayu mengajukan sebuah pertanyaan, “Bagaimana cara sumber daya manusia mampu menghadapi kemajuan teknologi yang begitu pesat?”. Menjawab hal tersebut, Alvin mengungkapkan bahwa teknologi hanya membantu dari proses penjurnalan hingga laporan keuangan. “Setelah laporan keuangan selesai, itu menjadi tugas akuntan untuk menafsirkannya,” ujar Alvin. Ia memaparkan bahwa naik turunnya biaya, penyebab kerugian, dan hal-hal lain harus dianalisis dengan cermat.(jes,et)