Vanguart Workshop: Kembangkan Potensi Mahasiswa Dalam Bidang Seni samueldim August 3, 2021

Vanguart Workshop: Kembangkan Potensi Mahasiswa Dalam Bidang Seni

Sabtu, 3 Juli 2021 Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (BEM FP Ubaya) mengadakan Vanguart Workshop bertajuk “Unlock Your Precious Potentials”. Acara ini diadakan supaya bisa mengembangkan potensi mahasiswa dalam bidang seni dan content creating. Kedua bidang tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Kelompok Minat Mahasiswa (KMM) Seni dan Psyauvis Fakultas Psikologi Ubaya. Berlangsung menggunakan zoom, sedikitnya 119 peserta hadir pada acara hari itu. BEM Psikologi Ubaya mendatangkan dua mentor, yakni Bani Adil Insan selaku Founder, Head of Post Production, DOP dan Eric Wicaksono selaku Founder of Ericweephoto. Bani akan membahas mengenai video editing, sedangkan Eric membawakan materi seputar fotografi.

Diskusi dimulai dengan cerita Bani terkait bagaimana perjalanannya hingga menjadi video editor yang dikenal banyak orang. “Meskipun tidak ada orang yang support, tenang saja. Semua orang punya perjalanan yang beda-beda, buktikan saja kalau memang ini passion kalian,” ucapnya. Hal yang terpenting dari workflow adalah file management karenahard disk dan SSD juga perlu keringanan. Menurut Bani, folder dengan format yang berbeda-beda memungkinkan terjadinya corrupted atau file akan lebih lama diproses karena banyak format yang perlu dibaca.

Bani turut menjelaskan bahwa workflow di editing terbagi menjadi dua kategori, yakni offline dan online. “Dalam offline editing ada pemilihan dan penyusunan footage, synchronization, serta rough cut,” ucapnya. Sedangkan dalam online editing, terdapat color grading, sound design, motion graphic, VFX, dan masih banyak lainnya. Guna menerapkan kedua hal ini, Bani menuturkan beberapa software yang dapat digunakan seperti premiere pro. Menurutnya, premiere pro lebih ke offline editing karena digunakan untuk video editing. “Bukan berarti untuk offline editing saja, online bisa tapi tidak maksimal. Itulah kenapa ada software bernamaafter effect untuk video compositing,” jelasnya. Bani menambahkan beberapa tips dalam video editing, yakni: kenali hot-keys dan ubah sesuai workflow, preview video hanya saat diperlukan, save setiap 5 menit atau buat auto save, perbanyak referensi editing dari banyak content creator, dan amati-tiru-modifikasi.

Pembahasan materi menarik banyak pertanyaan dari para peserta. “Ada tidak preferensi laptop yang cocok untuk video editing?” tanya salah satu peserta. Bani menyarankan untuk menggunakan laptop gaming. “Coba pelajari soal spek komputer sepertiRAM, processor, dan VGA,” ucapnya. Apabila belum memungkinkan untuk ganti laptop, Bani mengatakan untuk mencoba software versi lama terlebih dahulu karena fundamentalnya tetap sama.(et)