Penarikan Uang Tunai Selama Lebaran Meningkat 41,5 Persen samueldim June 22, 2021

Penarikan Uang Tunai Selama Lebaran Meningkat 41,5 Persen

Foto: koran-jakarta.com
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat penarikan uang tunai selama Lebaran tahun 2021 mencapai 154,5 triliun rupiah atau meningkat 41,5 persen dibandingkan periode sama tahun 2020 sebesar 109,2 triliun rupiah. Peningkatan itu seiring dengan asumsi ekonomi mulai membaik dan mobilitas masyarakat yang bertambah dibandingkan sebelumnya.
Kepala Departemen Pengelolaan Rupiah Bank Indonesia (BI), Marslison Hakim dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu (16/5) mengatakan realisasi penarikan uang kartal tersebut melampaui proyeksi BI sebelumnya sekitar 152,14 triliun rupiah atau meningkat 39,33 persen.
‘Bertambahnya permintaan uang kartal juga disebabkan adanya program bantuan sosial tunai pemerintah yang dibayarkan bertepatan dengan periode lebaran,’ kata Marslison.
Khusus wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodebek), realisasi penarikan uang tunai mencapai 34,8 triliun rupiah atau naik 61 persen dibandingkan sebelumnya sebesar 21,7 triliun rupiah.
Menurut Pakar Ekonomi dari Universitas Katolik Atmajaya Jakarta Yohanes B. Suhartoko mengatakan kenaikan itu menunjukkan adanya sinyal hasrat belanja yang mulai meningkat oleh konsumen. Di samping itu, dari sisi penawaran barang dan jasa kebutuhan lebaran juga mampu menjawab permintaan.
Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Mikro juga dinilai tidak seketat tahun lalu sehingga sektor perdagangan mulai menggeliat. Namun demikian yang patut diwaspadai adalah, periode setelah lebaran.
‘Apakah sektor perdagangan masih akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan, atau bahkan kembali dengan pertumbuhan yang rendah,’ kata Suhartoko.
Jika kembali pada pertumbuhan yang rendah artinya kenaikan konsumsi hanya sesaat karena perilaku belanja pada bulan lebaran yang biasanya meningkat selain itu peningkatan yang besar itu terjadi karena penarikan uang tunai pada lebaran 2021 sangat kecil,’ kata Suhartoko.
Jika peningkatan penarikan uang tunai berkelanjutan maka hal itu menandakan kepercayaan masyarakat terhadap perekonomian sudah pulih, sehingga pemerintah perlu menindaklanjuti dengan mendukung sektor terkait seperti perdagangan, manufaktur, dan keuangan.
Ukuran Konsumsi
Secara terpisah, Pakar ekonomi dari Universitas Surabaya (Ubaya), Wibisono Hardjopranoto, mengatakan, pemerintah perlu mencari tahu manfaat peningkatan penarikan uang kartal.
‘Uang yang ditarik belum tentu dikonsumsi untuk sekunder atau tersier, bisa dibelanjakan untuk pembiayaan barang modal. Kalau UMKM kita belajar lebih efektif, ini akan menjadi koreksi, sehingga uang itu teralokasi untuk usaha dan perekonomian bisa lebih baik,’ pungkas Wibisono. n ers/E-9
Sumber: koran-jakarta.com